Hitekno.com - Para ilmuwan belum lama ini menemukan bakteri pemakan minyak yang hidup di dasar Palung Mariana yang merupakan palung terdalam di dunia yang terletak di Pasifik Barat.
Dilansir dari jurnal Microbiome, para ilmuwan mengumpulkan berbagai sampel mikroba yang hidup di Palung Mariana. Hasilnya, ilmuwan sukses menemukan kelompok baru bakteri.
Kelompok bakteri baru ini rupanya dapat memakan hidrokarbon yang merupakan senyawa organik yang terbuat dari hidrogen dan karbon atom, seperti minyak mentah dan gas alami. Hidrokarbon ini disebut mirip dengan senyawa pada bahan bakal diesel.
Baca Juga: Dibanding Negara Asia Tenggara, Tarif Internet Indonesia Masih Mahal
Penemuan ini jelas mengejutkan para ilmuwan, pasalnya, penemuan bakteri di Palung Mariana ini memiliki jumlah terbanyak jika dibandingkan dengan lautan lain di dunia.
Para ilmuwan percaya jika bakteri pemakan minyak ini bisa menjadi solusi untuk polusi lingkungan, terutama tercemarnya minyak di lautan atau bocornya minyak bumi ke lautan.
Jika dapat diidentifikasi, maka nantinya para ilmuwan bisa memperkenalkan bakteri ini untuk memproduksi biofuel, yang mungkin menggantikan diesel yang sekarang diproduksi dari bahan bakar fosil.
Baca Juga: Tak Asing, Netizen Temukan Surat Suara Pemilu 2019 Mirip dengan Ini
Selain itu, para ilmuwan juga mengatakan bahwa mereka menemukan ada hidrokarbon yang dibuat para bakteri di dasar Palung Mariana.
Banyak dugaan bahwa bakteri ini menggunakan hidrokarbon untuk bertahan hidup melawan tekanan ekstrem di dasar Palung Mariana. Sayangnya, perlu ada peneltiian lebih lanjut terkait pendapat para ilmuwan ini.
Para ilmuwan berharap jika ke depannya akan banyak penelitian untuk mempelajari proses biokimia yang dilakukan oleh beberapa mikroorganisme di dasar laut Palung Mariana.
Baca Juga: Baru Dipakai, Pengguna Samsung Galaxy Fold Keluhkan Hal Ini
Palung Mariana sendiri merupakan salah satu daerah yang jarang dipelajari di Bumi. Selain itu, hingga kini masih sedikit informasi mengenai bagaimana mikroorganisme hidup di lingkungan Palung Mariana.
Kita nantikan perkembangan selanjutnya mengenai penemuan bakteri pemakan minyak di Palung Mariana ini ya.
Baca Juga: Cuma Rp 1 Jutaan, Ini 4 Kelebihan Smartphone Termurah Vivo