Hitekno.com - Ilmuwan China berhasil membuat terobosan di teknologi kamera. Penelitian mereka yang terbaru mampu menghadirkan kamera yang bisa menangkap foto dari jarak 45 kilometer.
Fotografi jarak jauh di Bumi merupakan tantangan yang sulit, bahkan untuk ilmuwan sekalipun.
Menangkap cahaya yang cukup dari subjek jarak jauh juga tidak mudah.
Baca Juga: Gokil, Sapi di Pertenakan Ini Dilengkapi dengan Teknologi 5G
Bahkan, atmosfer dan polusi dapat menghasilkan distorsi serta dapat merusak citra objek yang ditangkap pada jarak jauh.
Sistem teknologi kamera berbasis LIDAR (Light Detection and Ranging) terbaru berhasil memecahkan masalah di atas.
Teknologi LIDAR adalah teknologi penginderaan optik jarak jauh yang mengukur properti cahaya tersebar untuk menemukan jarak atau informasi lain dari target yang sangat jauh.
Baca Juga: Jet Tempur F-35 Jatuh di Pasifik, China Berpeluang Mencuri Teknologinya
Ilmuwan China mengklaim bahwa teknologi berbasis LIDAR terbaru dapat menangkap foto dari jarak 45 kilometer jauhnya.
Sebelumnya, detektor foto hanya mampu mengambil gambar subjek hingga 10 kilometer.
Fisikawan bernama Zheng-Ping Li dan rekan peneliti lainnya dari Universitas Sains dan Teknologi China berhasil menunjukkan cara memotret subjek hingga 45 km.
Baca Juga: Dengan Teknologi Ini, Polisi China Identifikasi Buronan dari Cara Berjalan
Bahkan, mereka dapat memotret subjek di lingkungan perkotaan yang diliputi kabut asap.
Penelitian mereka telah diterbitkan di jurnal Arxiv pada 22 April 2019.
Teknik mereka menggunakan detektor foton tunggal dikombinasikan dengan algoritma pencitraan komputasi unik sehingga menangkap gambar resolusi super tinggi dari jarak jauh.
Baca Juga: Direstui Elon Musk, Teknologi AI Ciptakan Ratusan Gadis Anime dalam Semenit
Dikutip dari ology Review, keuntungan besar dari pencitraan aktif semacam ini adalah foton dipantulkan dari subjek kembali ke detektor dalam rentang waktu tertentu.
Jadi setiap foton yang ada di luar jendela bidik bisa diabaikan.
Itu memungkinkan noise foto yang biasanya diciptakan oleh foton dapat berkurang signifikan.
Zheng Ping dan rekannya menggunakan laser inframerah dengan panjang gelombang 1.550 nanometer dan tingkat pengulangan 100 kilohertz.
Mereka menggunakan teleskop astronomi dengan bukaan 280 mm.
Penelitian mereka akan sangat berguna ketika terjadi bencana atau untuk keperluan penelitian objek jarak jauh lainnya.
Metode dan teknologi kamera yang digunakan ilmuwan China ini juga sangat berguna untuk mengetahui pemodelan daerah terpencil dengan kondisi yang sulit dijangkau.