Kelihatannya Kalem, Ternyata Ikan Ini Doyan Makan Kalajengking dan Kelabang

Meski kalem, ikan buntal ternyata memiliki kekejama tersembunyi.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Selasa, 07 Mei 2019 | 09:15 WIB
Penampakan ikan pufferfish ketika makan. (Facebook/ Indonesia Ku)

Penampakan ikan pufferfish ketika makan. (Facebook/ Indonesia Ku)

Hitekno.com - Alam memang selalu menyediakan pemandangan indah serta makhluk unik di dalamnya. Salah satunya adalah hewan yang mendapatkan julukan pufferfish atau ikan buntal.

Meski memiliki corak tubuh yang indah dan berwajah kalem, hewan ini ternyata memiliki ''kekejaman'' yang tersembunyi.

Sebuah fanspage Facebook bernama Indonesia Ku membagikan sebuah video dengan caption ''Mrs. Spuff''.

Baca Juga: Deretan Foto Bayi Hewan Ini Imut Abis, Kamu Dijamin Terpana Melihatnya

Video tersebut telah ditonton lebih dari 4,2 juta kali dan mendapatkan lebih dari 91 ribu Like.

Di dalam video menampilkan salah satu spesies ikan buntal yang mampu melahap beberapa hewan termasuk katak, kaki seribu, kelabang bahkan kalajengking.

Ribuan netizen ikut kagum dan berkomentar mengenai ikan berwajah kalem namun kejam ini.

Baca Juga: Mengejutkan, Inilah Alasan Mengapa Hewan Tega Memakan Anaknya Sendiri

Pufferfish juga sangat doyan kalajengking. (Facebook/ Indonesia Ku)
Pufferfish juga sangat doyan kalajengking. (Facebook/ Indonesia Ku)

''Gara-gara ikan ini saya rugi banyak klau mancing, pancingan sya bnyak yg rusak, bengkok digigit,'' komentar Andy Amirudin.

''Pufferfish ,predator smw binatang dimakan ,ada 1 yg dia gk doyan,nasi uduk pake jengkol,'' kata Yayat Pram Ruchyat.

''Itu ikan buntal. Giginya itu ramping kayak manusia. Aku pernah digigit jariku langsung sobek. Bahkan mancing ketemu ikan itu senar pancing langsung putus. Terus dia pergi ninggalin,'' balas Efendi.

Baca Juga: Serem Banget, Hewan Berkaki 14 Ini Bisa Memangsa Buaya dengan Kejam

Pupperfish masuk dalam famili Tetraodontidae dan mereka terdiri dari setidaknya 200 spesies.

Mayoritas ikan buntal merupakan hewan beracun dan beberapa spesies termasuk vertebrata paling beracun di dunia.

Dikutip dari Wikipedia, beberapa spesies seperti buntal utara (Sphoeroides maculatus) memiliki daging tidak beracun dan dianggap sebagai makanan lezat di negara tertentu.

Baca Juga: Dikira Dinosaurus, Wujud Asli Hewan Ini Bikin Ngakak

Salah satu spesies pufferfish, Tetraodon mbu. (Wikipedia/ Juergen Goevert)
Salah satu spesies pufferfish, Tetraodon mbu. (Wikipedia/ Juergen Goevert)

Ikan buntal dengan sebutan Fugu di Jepang, Bok atau Bogeo di Koreo, dan Hetun di China biasanya dimasak oleh koki yang ahli.

Koki tersebut akan mengetahui bagian mana yang aman dikonsumsi dan bagian mana yang akan dibuang.

Mekanisme pertahanan mereka ketika menjumpai predator adalah dengan mengisi perutnya penuh air sehingga terlihat kembung.

Predator yang tidak mengindahkan peringatan dari ikan buntal dan langsung memakannya biasanya juga akan mati.

Itu dikarenakan perut mereka dipenuhi dengan tetrodotoxin (TTX) yang keluar dari tubuh ikan buntal.

Racun tersebut biasanya ditemukan di bagian ovarium dan hati.

Itu tidak mempunyai efek mematikan bagi predator besar seperti ikan hiu, namun, itu bisa mematikan jika dikonsumsi oleh manusia.

Beberapa spesies ikan buntal yang lebih besar memiliki gigi yang seperti paruh.

Gigi yang sangat kuat itu berfungsi untuk memecah kerang atau hewan berkulit keras di laut.

Itulah tadi ikan buntal yang berwajah kalem namun ternyata sangat kejam, nggak nyangka ya!

 

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB