Hitekno.com - Tentara AS tepatnya divisi Angkatan Udara AS (U.S. Air Force) mengumumkan pada hari Jumat (03/05/2019) bahwa mereka telah berhasil mengembangkan senjata laser.
Sistem senjata laser terbaru mereka akhirnya bisa dipasang di pesawat.
Sebelumnya, senjata laser yang dikembangkan oleh AFRL (Air Force Research Laboratory) hanya dapat efektif jika digunakan dalam uji coba di darat.
Baca Juga: Bisa Ubah Sejarah, Kubus Uranium Ungkap Nazi Pernah Kembangkan Nuklir
Proyek senjata laser yang disebut SHiELD (Self-Protect High-Energy Laser Demonstrator) diklaim mampu menembak jatuh beberapa rudal yang diluncurkan melalui udara.
Laser itu sendiri hanyalah satu komponen dari sistem final yang direncanakan.
Teknologi lain seperti Turreted Mound dan Pod untuk memasangnya pada sisi pesawat juga akan dikembangkan dalam proyek yang terpisah.
Baca Juga: Robot Anjing Ini Bisa Menarik Truk dan Berjoget, Tertarik Memeliharanya?
Program SHiELD mengembangkan sistem energi laser yang diarahkan melalui Pod pesawat yang akan berfungsi untuk pertahanan diri.
Senjata laser pada pesawat memungkinkan mereka dapat menghancurkan rudal darat-ke-udara (surface-to-air) dan udara-ke-udara (air-to-air).
''Tes yang sukses adalah langkah besar ke depan untuk sistem energi terarah dan perlindungan terhadap ancaman permusuhan. Kemampuan menembak jatuh rudal dengan teknologi kecepatan cahaya akan memungkinkan operasi militer udara di lingkungan yang sulit,'' kata Mayjen William Cooley, komandan AFRL.
Baca Juga: Makin Canggih, Seoul Pekerjakan Robot Buat Bangun Museum Robot
Dikutip dari Gizmodo, tentara AS sayangnya tidak menjelaskan jenis rudal apa yang mampu mereka hancurkan dengan senjata laser.
Saat ini, senjata laser masih dalam bentuk prototipe dan masih akan dikembangkan lagi.
Sistem masih dirancang untuk digunakan pada jet tempur dan militer AS berencana memasangnya pada pesawat yang lebih besar.
Baca Juga: Jika Perang Nuklir Meletus, Ini Wilayah AS Pertama yang Diserang Rusia
Ini merupakan kemajuan yang cukup signifikan setelah tentara AS pernah gagal dalam uji coba senjata laser.
Proyer 5 miliar dolar AS atau Rp 71,5 triliun untuk senjata laser yang dipasang di Boeing 747 pada tahun 2012 diketahui merupakan proyek yang gagal.
Senjata laser AS masih belum sempurna dan memiliki kekurangan.
Keterbatasan mencakup cuaca buruk dan ketidakmampuan sistem untuk menargetkan lebih dari satu proyektil yang masuk sekaligus.
Senjata laser ini mungkin sebagai jawaban tentara AS setelah China juga berhasil mengembangkan senjata laser yang dioperasikan melalui senapan.