Hitekno.com - Sampah plastik diketahui sangat membahayakan ekosistem laut apabila mencemari wilayah tersebut. Tak disangka, perairan dan pesisir pulau terpencil yang ada di Samudra Hindia menyimpan 414 juta sampah plastik.
Penemuan tersebut berhasil terkuak setelah peneliti sekaligus ahli biologi dari Australia berkunjung di Kepulauan Cocos Keeling.
Salah satu pulau di wilayah yang masuk pada teritorial terluar Australia ini terkenal karena keindahannya.
Baca Juga: Tersembunyi Selama 3.000 Tahun, 1,5 juta Penguin Ditemukan di Pulau Ini
Luasnya hampir 10 kilometer persegi dan terletak sekitar 2.100 kilometer di lepas pantai barat laut Australia.
Itu merupakan tempat yang baik untuk mengukur sampah plastik karena hampir tidak ada orang yang tinggal di sana.
Puing-puing sampah plastik bukan berasal dari pulau tersebut, melainkan melayang dari daerah lain dan tidak ada yang mengambilnya.
Baca Juga: 4 Tahun Lalu Pulau Misterius Ini Tak Ada, Sekarang Bikin Ilmuwan Bingung
Hal tersebut merupakan alasan bagus bagi ilmuwan untuk mengetahui seberapa banyak sampah yang terapung di lautan.
Penelitian dipimpin oleh ahli biologi kelautan dari Universitas Tasmania yang bernama Dr Jennifer Lavers.
Hasil temuan mereka telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.
Baca Juga: Berjalan Kaki Keliling Pulau Jawa, Orang Ini Tercyduk Naik Kendaraan
Yang menyedihkan adalah ilmuwan menemukan ratusan sampah plastik di pulau terpencil nan indah tersebut.
''Kami menemukan 373 ribu sikat gigi dan sekitar 975 ribu sepatu, sebagian besar adalah sandal jepit. Jadi lebih dari 414 juta keping sampah plastik diperkirakan berada di Kepulauan Cocos, dengan berat 238 ton,'' komentar Jennifer Lavers dikutip dari NPR.
Kemungkinan besar sampah itu terbawa oleh badai dari pulau-pulau terbesar di sekitarnya.
Baca Juga: Pulau Atlantis Ditemukan, Bukan di Indonesia
Hal tersebut sangat menyedihkan mengingat sampah plastik bisa dimakan oleh burung dan ikan.
Tak hanya itu, spesies di laut juga bisa terperangkap sampah seperti cumi-cumi, kepiting dan hewan laut lainnya.
Penemuan ratusan juta sampah plastik itu tentunya bisa menjadi peringatan bagi manusia agar lebih memperhatikan ekosistem dan lingkungan di Bumi.