Hitekno.com - Burung ibis jambul Jepang atau dikenal sebagai Toki diketahui telah punah di alam liar Korea pada tahun 1979.
Setelah empat dekade, Kementerian Lingkungan Korea Selatan akhirnya melepaskan 40 burung ibis Jepang ke alam liar.
Populasi ibis jambul Jepang (Nipponia nippon) terakhir kali terlihat pada tahun 1979 di Zona Demiliterisasi yang membagi semenanjung Korea menjadi dua bagian.
Baca Juga: Uniknya Burung Sekretaris, Predator Kejam Tak Semanis Namanya
Karena penggunaan pestisida yang menyebabkan hilangnya sumber makanan serta semakin berkurangnya habitat, burung ibis jambul telah hilang di alam liar Korea.
Populasi mereka yang masih tersisa adalah di dalam penangkaran.
Bersama dengan Jepang dan China, Korea Selatan mempunyai undang-undang untuk melindungi hewan langka ini.
Baca Juga: Pria Ini Tewas Setelah Diserang Burung Langka, Begini Kronologinya
Populasi burung ibis jambul Jepang di penangkaran telah mencapai 363 ekor.
Sebanyak 40 ekor yang dilepas ke alam liar diharapkan dapat semakin membuat hewan langka tersebut berkembang lebih banyak.
Mereka sudah dilepaskan di daerah lahan basah Upo yang terletak sejauh 350 kilometer dari arah tenggara Seoul.
Baca Juga: Tak Hanya Manusia yang Bisa Nge-Prank, Burung Gagak Ini Juga
Dikutip dari NDTV, ibis jambul Jepang sangat terkenal dan menjadi inspirasi pada lagu anak-anak populer pada tahun 1920-an.
Saat itu, Korea masih dalam masa penjajahan Jepang.
Lagu tersebut menggambarkan suara panggilan burung sebagai pengingat kesedihan tentang seorang ibu yang hilang.
Baca Juga: Greget Abis, Burung Ini Selancar Pakai Buaya
Oleh Jepang, lagu itu dilarang karena mereka melihatnya sebagai bentuk perlawanan anti-kolonial.
Lagu mengenai ibis jambul Jepang populer kembali setelah Korea mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1945.
Burung ibis jambul Jepang yang sudah ada kembali di alam liar tentunnya akan semakin mengingatkan warga Korea mengenai sejarah panjang mereka dalam meraih kemerdekaan.