Sejumlah Besar Air Ditemukan di Mars, Ilmuwan Terkejut

Jika dicairkan, lapisan esnya bahkan bisa menenggelamkan Mars.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Sabtu, 25 Mei 2019 | 17:00 WIB
Ilustrasi kutub utara Mars. (NASA MGS MOLA Science Team)

Ilustrasi kutub utara Mars. (NASA MGS MOLA Science Team)

Hitekno.com - Ilmuwan internasional baru saja mengungkapkan sebuah penemuan mengejutkan terkait adanya sejumlah besar air di Mars. Penemuan ini tentunya merupakan sebuah kabar gembira bagi misi luar angkasa manusia dalam menempati Mars.

Sekelompok peneliti dari Universitas Texas menggunakan radar penembus-tanah (ground-penetrating radar) untuk mendeteksi reservoir besar air beku pada lapisan pasir di bawah kutub utara Mars.

Reservoir ini mengandung sejumlah besar es dan jika meleleh serta dibawa ke permukaan, itu akan menenggelamkan seluruh planet Mars.

Baca Juga: Mars Satu-satunya Planet yang Dapat Ditinggali, Ini Kata Ilmuwan

''Ini mengejutkan bahkan bagi ilmuwan sekalipun,'' kata Stefano Nerozzi, seorang pemimpin penelitian di Universitas Texas.

Penelitian mereka akan diterbitkan di jurnal Geophysical Research Letters pada pekan ini.

Reservoir besar terdeteksi di dalam unit kavi utara Mars. Unit kavi terletak sekitar 2 kilometer di bawah kutub utara Mars.

Baca Juga: Kontroversial, Penelitian Ini Mengungkapkan Ada Jamur dan Mikroba di Mars

Komposisi lapisan es air (berwarna terang) dan bukit pasir (biru gelap) di bawah permukaan Mars. (NASA/ JPL/ University of Arizona)
Komposisi lapisan es air (berwarna terang) dan bukit pasir (biru gelap) di bawah permukaan Mars. (NASA/ JPL)

Sebelumnya, ilmuwan menduga bukit pasir di bawah kutub utara Mars mengandung kurang dari 50 persen volume es air (water ice).

Perkiraan didasarkan pada sejumlah besar lapisan pasir berwarna gelap yang bercampur dengan sejumlah kecil air beku.

Pengamatan terbaru dilakukan menggunakan Shallow Radar atau SHARAD, instrumen di atas Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA.

Baca Juga: Air Tanah dan Aliran Sungai Kuno Pernah Ada di Mars, Ini Faktanya

SHARAD memancarkan gelombang radar yang menembus permukaan sehingga memungkinkan ilmuwan melihat struktur internal tanah dan komposisi unit kavi.

Ilustrasi desain markas manusia di Mars. (Twitter/ ElonMusk)
Ilustrasi desain markas manusia di Mars. (Twitter/ ElonMusk)

Ilmuwan terkejut setelah menemukan lapisan horizontal kaya es yang diapit oleh lapisan bukit pasir secara bergantian.

Distribusi es air berkisar antara 61 hingga 88 persen volume, yang berarti unit kavi terdiri dari air beku.

Baca Juga: Terbongkar, Trump Menawarkan Dana Unlimited untuk Misi Manusia ke Mars

Dalam siaran persnya, ilmuwan menjelaskan bahwa lapisan itu akan membawa efek menakjubkan jika dibawa ke permukaan.

''Es kutub yang baru ditemukan akan setara dengan lapisan air global di sekitar Mars setidaknya sedalam 1,5 meter (menenggelamkan Mars). Itu merupakan jumlah air yang sangat banyak,'' kata Nerozzi dikutip dari Gizmodo.

Kawah es selebar 82 kilometer di Mars. (ESA)
Kawah es selebar 82 kilometer di Mars. (ESA)

Data SHARAD menunjukkan bahwa volume lempengan es akan meningkat seiring kedekatan dengan kutub utara.

Bahkan peneliti mendeteksi lapisan pasir lebih dari 40 kilometer di atas lapisan es setebal 50 hingga 100 meter.

Unit kavi dan lapisan es menyimpan catatan sejarah planet Mars.

Apabila manusia berhasil ke Mars dan menelitinya (serta mencairkannya), kita bisa menemukan sejarah kehidupan serta air di Mars.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB