Catat! Gerhana Bulan Parsial Akan Terlihat di Indonesia Pada 17 Juli

Gerhana Bulan parsial ini akan terjadi mulai pukul 03:01 WIB dini hari dan akan berakhir pada pukul 05:59 WIB.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Senin, 03 Juni 2019 | 13:30 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan. (unsplash/Stephan Herb)

Ilustrasi Gerhana Bulan. (unsplash/Stephan Herb)

Hitekno.com - Pada tanggal 16 hingga 177 Juli mendatang fenomena gerhana Bulan parsial akan bisa diamati di seluruh wilayah di Indonesia.

Gerhana Bulan parsial sendiri merupakan fenomena langit ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam sebuah garis lurus dan menyebabkan sinar Matahari yang seharusnya menyinari Bulan justru terhalang Bumi. Akibatnya, Bulan tidak akan terkena sinar Matahari selama beberapa jam.

Bumi yang berada di antara Matahari dan Bulan akan membentuk dua bayangan, yaitu penumbra (bayangan yang lebih terang) dan umbra (bayangan yang lebih gelap). Kedua bayangan ini terbentuk karena jarak antara Bumi dan Bulan yang jauh. Gerhana Bulan parsial sendiri terjadi karena Bulan hanya melewati sebagian umbra Bumi.

Baca Juga: Apple Menghapus Semua Unggahan Facebook dan Instagram iTunes, Kenapa?

Dilansir dari timeanddate, pada 17 Juli mendatang, sekitar 65 persen wajah Bulan akan masuk ke bayangan umbra Bumi dan membuat Bulan tampak berwarna kemerahan, sementara warna wilayah Bulan lainnya akan terlihat normal seperti biasa. Gerhana Bulan parsial ini akan terjadi mulai pukul 03:01 WIB dini hari dan akan berakhir pada pukul 05:59 WIB.

Gerhana Bulan Parsial. [Shutterstock]
Gerhana Bulan Parsial. [Shutterstock]

Pengamat di Indonesia disarankan untuk mengamati ke arah barat di lokasi pengamatan karena gerhana tersebut akan terjadi ketika Bulan sudah berada di langit barat. Selain di Indonesia, gerhana Bulan parsial ini juga dapat teramati di wilayah Amerika Selatan, Afrika, Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara, Australia, hingga Oseania.

Gerhana ini dapat disaksikan secara langsung dengan mata telanjang, namun jika ingin mengamati dengan lebih jelas maka disarankan untuk menggunakan alat bantu seperti teleskop.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Cloud Google Bermasalah, YouTube, Gmail dan Snapchat Tumbang Selama 4 Jam

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB