Hitekno.com - Seniman robot humanoid Ai-DA ultra-realistis pertama di dunia untuk pertama kalinya membuka pamera tunggal pertamanya atas karya-karyanya.
Terlihat seperti seniman dan artis, robot Ai-DA ini mengenakan baju putih dan terlihat sedang memegang pensil di atas kertas.
Robot Ai-DA merupakan robot humanoid pertama yang membuka pamera tunggal pertamanya yang terdiri dari delapan gambar, 20 lukisan, empat pahatan dan dua karya video minggu depannya.
Baca Juga: Rayakan Lebaran, Momen Manis Foto Keluarga Ini Dirusak Driver Ojol
Membawa warna baru di dunia seni, penemu serta pemilik galeri di Inggris Aidan Meller mengatakan yang dikutip dari Reuters ''Suara teknologi adalah yang penting fokus karena hal itu memengaruhi semua orang.''
Menurut penemunya, ia memilikipesan yang sangat jelas dan ingin menjelajahi lebih lanjut bagaimana penggunaan dan penyalahgunaan AI hingga hari ini.
Pelopor matematika dan komputer Inggris Lovelace, Ai-DA dapat menggamabar dari pandangan berkat kamera di bola matanya.
Baca Juga: Tembus 1 Juta Subscribers, Oura Pamer Gold Button dari YouTube
Tak hanya itu, robot tersebut dibekali algoritma AI yang dibuat oleh para ilmuwan di University of Oxford yang membantu manghasilkan koordinat untuk lengannya untuk menciptakan karya seni.
Robot Ai-DA menggunakan pensil atau pena untuk membuat sketsa, tetapi rencannya adalah Ai-DA melukis dan membuat tembikar.
Karya-karyanya sekarang dicetak di atas kanvas dengan lukisan manusia dan dipamerkan.
Baca Juga: Salat Ied, Beberapa Orang Ini Curi Perhatian karena Hal Kecil di Baju Koko
''Dari gambar tersebut, kami dapat mengategorikan sebagai sebuah algoritma yang kemudian dapat menampilkan melalui grafik cartesian dan menghabiskan gambar akhir'' kata Meller.
Baginya ini adalah proses yang sangat menarik yang belum pernah dilakukan sebelumnya dilakukan, bagaimana gambar akan berubah dan itu sangat penting.
Karyanya dipamerkan dalam pameran ''Unsecured Futures'' merupakan gambar yang memberi penghormatan kepada Lovelace dan matematikawan Alan Turing.
Baca Juga: Demi Privasi Pengguna yang Lebih Baik, Apple Rilis Fitur Sign In Sendiri
Lukisannya berupa abstrak pohon, patung berdasarkan gambar Ai-DA tentang lebah dan karya video yang salah satunya diberi judul ''Privasi.''
Karya nya satu ini memberi penghormatan pada Yoko Ono 1965 yang berjudul ''Potongan Sepotong.''
Robot Ai-DA sudah selesai pada bulan April dan pertunjukannya.
Karya seni milik robot Ai-DA ini telah habis terjual lebih dari satu juta pound atau sekitar Rp 24 miliar.
Pameran dibuka pada 12 Juni di galeri Barn di St John's College.
Saat ini Robot Ai-DA telah diprogram untuk menjawab pidato dan dibekali teknologi baru yang membawa potensi untuk kebaikan dan kejahatan.