Hitekno.com - Dalam satu dekade terakhir, sudah banyak ilmuwan lintas negara yang memperingatkan bahwa jumlah serangga di muka Bumi telah berkurang signifikan. Salah satu spesies serangga yang diketahui telah menyusut signifikan adalah koloni lebah madu.
Dalam penelitian yang telah diterbitkan di jurnal Biological Conservation pada Februari 2019, peneliti dari Australia menghasilkan kesimpulan mengagetkan.
Peneliti tersebut mengungkapkan bahwa dalam situasi terburuk umat manusia akan kehilangan semua serangga dalam waktu 100 tahun ke depan.
Baca Juga: 500 Ribu Lebah Mati Terbakar, Aktivis Lingkungan Marah Besar
Salah satu serangga yaitu lebah, telah menyusut secara signifikan.
Jumlah koloni lebah madu di semua daratan Amerika diketahui berjumlah 6 juta pada tahun 1947.
Namun di tahun 2019, jumlah lebah madu yang tersisa di Amerika hanya ada 3,5 juta.
Baca Juga: Morgan Freeman Ubah 50 Hektar Lahannya Jadi Peternakan Lebah, Ini Sebabnya
Penelitian terbaru yang diterbitkan oleh para peneliti di Bee Informed Partnership, Amerika Serikat, justru menemukan sesuatu yang lebih parah.
Pada akhir 20 Juni 2019, mereka merilis data penelitian yang mengungkapkan bahwa 37 persen koloni lebah madu telah hilang di daratan Amerika Serikat.
Jumlah tersebut didapatkan selama musim dingin tahun lalu dan diakumulasikan dari Oktober 2018 hingga April 2019.
Baca Juga: Setelah Bersih-bersih Makam, Tiba-tiba Ada 4 Lebah di Mata Wanita Ini
Tingkat kehilangan koloni lebah madu hampir 9 persen lebih tinggi dari tingkat kehilangan rata-rata musim dingin sebelumnya.
Dennis van Engelsdorp, profesor entomologi Universitas Maryland sekaligus presiden Bee Informed Partnership menjelaskan bahwa jumlah lebah madu mengalami pengurangan signifikan.
Setelah mereka terpukul dalam 10 tahun terakhir, musim dingin sebelumnya mengindikasikan bahwa jumlah penyusutan mereka makin mengkhawatirkan.
Baca Juga: Ilmuwan Ini Membuktikan Bahwa Lebah Bisa Matematika, Mereka Sangat Cerdas
"Hasil ini sangat memprihatinkan, karena kerugian musim dingin yang lalu sangat tinggi dan menghantam kawanan yang sudah menderita lebih dari satu dekade musim dingin (yang juga telah berkurang)," kata Dennis van Engelsdorp dikutip dari IFLScience.
Data tersebut dikumpulkan dengan menggandeng beberapa pakar lebah dari Universitas Maryland, Universitas Auburn, dan beberapa universitas lainnya.
Mereka mendata 4.700 peternak lebah di seluruh Amerika Serikat, menghitung lebih dari 300 ribu koloni selama 13 tahun terakhir.
Penyusutan signifikan jumlah koloni lebah madu disebabkan oleh penyakit (patogen, parasit, virus), perubahan iklim dan pertanian industri (penggunaan pestisida).
Apabila serangga seperti lebah madu berkurang keberadaannya, itu juga menimbulkan kerugian bagi manusia.
Sebagian penyerbukan tanaman pangan diketahui juga membutuhkan bantuan dari lebah sehingga hal di atas akan mempengaruhi hasil pembuahan tanaman.
Tak hanya itu, jumlah koloni lebah madu yang semakin berkurang juga menandakan bahwa industri yang dilakukan oleh manusia ternyata berdampak buruk pada alam.