Bulan Ternyata Bisa Meninggalkan Orbit Bumi, Ini Teori Baru Ilmuwan

Ternyata tak selamanya Bulan "setia" dengan Bumi.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 11 Juli 2019 | 16:45 WIB
Ilustrasi Bumi dan Bulan. (Pixabay/ Arek Socha)

Ilustrasi Bumi dan Bulan. (Pixabay/ Arek Socha)

Hitekno.com - Tak ada yang abadi, mungkin pernyataan itu cocok untuk hubungan antara Bulan dan Bumi. Teori terbaru dari ilmuwan menyatakan bahwa semua satelit planet termasuk Bulan milik Bumi bisa keluar dari orbitnya dan membentuk sebuah benih planet.

Bulan yang keluar dari titik orbit planet induknya akan disebut sebagai benih planet atau protoplanet.

Namun ilmuwan lebih senang menyebutnya sebagai Ploonet (istilah gabungan dari "moon" dan "planet").

Baca Juga: Cari Asal Mula Kehidupan di Bumi, NASA Malah Kirim Drone ke Bulan Saturnus

Penelitian tentang teori Ploonet datang dari seorang ilmuwan bernama Mario Sucerquia dari Universitas Antioquia di Kolombia.

Sucerquia telah menyerahkan teorinya di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society dan penelitiannya telah diterbitkan di jurnal arXiv.

Ilustrasi Bulan. (Pixabay/ Ponciano)
Ilustrasi Bulan. (Pixabay/ Ponciano)

Teori bermula dalam sebuah simulasi komputer yang meneliti sebuah exoplanet (planet terluar) yang disebut Hot Jupiter.

Baca Juga: Bos Amazon Ingin Ubah Air Es di Bulan Jadi Bahan Bakar

Dinamakan Hot Jupiter karena exoplanet ini sangat dekat dengan bintang induknya dan memiliki ukuran yang sangat besar (hampir mirip dengan Jupiter, 10 kali lipat lebih besar dari Bumi).

Para peneliti merinci simulasi apabila Hot Jupiter dan exomoon (Bulannya Hot Jupiter) melakukan migrasi ke dalam karena tertarik dengan bintang induknya.

Berdasarkan simulasinya, efek migrasi membuat beberapa kemungkinan yaitu 44 persen Bulan menabrak planet, 6 persen dimakan oleh bintang, dan 2 persen akan keluar dari sistem planet sepenuhnya.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Laut Asin di Bulan Jupiter, Pertanda Kehidupan?

Ilustrasi animasi planet yang mengitari bintang Kepler 11. (NASA/ Tim Pyle)
Ilustrasi animasi planet yang mengitari bintang Kepler 11. (NASA/ Tim Pyle)

Sementara sisanya, yaitu 48 persen akan terpisah dari planet mereka namun masih berada di orbit sekitar bintang.

Jumlah 48 persen itulah yang disebut dengan Ploonet.

Teori tersebut diklaim telah terjadi di luar angkasa.

Baca Juga: Catat! Gerhana Bulan Parsial Akan Terlihat di Indonesia Pada 17 Juli

Jika Bulan adalah es, maka ia bisa menjadi objek luar angkasa yang menguap seperti komet dengan meninggalkan ekor panjang di belakangnya.

Ilustrasi exoplanet tertarik gravitasi bintang induknya. (NASA)
Ilustrasi exoplanet tertarik gravitasi bintang induknya. (NASA)

Dikutip dari Science Alert, hal itu adalah benda luar angkasa yang pernah terekam oleh ilmuwan yang mengorbit bintang Kepler-1520 dan KIC 11026764.

Satelit planet Bumi yaitu Bulan, diprediksi juga bisa mengalami hal yang serupa.

Hal itu bisa terjadi karena peneliti merekam jejak penelitian yang menyebutkan bahwa Bulan telah menjauh dari Bumi sekitar 3 sentimeter per tahun.

Namun jangan khawatir, diprediksi oleh ilmuwan, Bulan akan "migrasi" sepenuhnya dan meninggalkan orbit Bumi sekitar 5 miliar tahun lagi.

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB