Insiden Burung Menyerang Manusia Meningkat, Ternyata Ini Penyebabnya

Burung menyerang manusia disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kesalahan manusia sendiri.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 18 Juli 2019 | 15:30 WIB
Burung menyerang manusia di jalanan Toronto, Amerika Serikat. (YouTube/ CityNews Toronto)

Burung menyerang manusia di jalanan Toronto, Amerika Serikat. (YouTube/ CityNews Toronto)

Hitekno.com - Baru-baru ini, laporan mengenai insiden burung menyerang manusia di Amerika Serikat telah meningkat. Salah satu yang viral adalah ketika seorang wanita berjalan di taman kemudian seekor burung hitam (blackbird).

Setelah dilakukan penelitian, ilmuwan menyimpulkan bahwa burung menyerang manusia karena kita telah melanggar batas habitat mereka.

Masih ada faktor lain juga yang menyebabkan hewan bersayap tersebut menyerang manusia.

Baca Juga: Dampak Pencemaran Lingkungan, Bayi Burung Ini Makan Puntung Rokok

Salah satu burung yang menyerang seorang wanita di daerah Toronto, Amerika Serikat diketahui merupakan burung hitam sayap merah (red-winged blackbird).

Burung yang memiliki nama ilmiah Agelaius phoeniceus itu sebenarnya dikenal sebagai hewan yang tenang.

Namun ketika ia bertelur dan wanita itu dianggap melanggar batas teritorialnya, burung hitam akan langsung menyerang.

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dianggap Punah, Burung Liar Ini Muncul Kembali di Korea

Tak hanya di Amerika Serikat, insiden burung menyerang manusia juga terjadi di Kanada.

Wall Street Journal melaporkan bahwa ada lebih dari 5.000 laporan mengenai burung yang menyerang manusia.

Dalam satu tahun terakhir, ilmuwan mencatat bahwa memang ada peningkatan terhadap laporan penyerangan manusia oleh burung.

Baca Juga: Uniknya Burung Sekretaris, Predator Kejam Tak Semanis Namanya

Bukan burung hitam, serangan paling banyak yang dirasakan di Vancouver, British Columbia, Kanada adalah serangan burung gagak.

Dikutip dari Gizmodo, seorang direktur konservasi burung untuk daerah California yang bekerja di National Audubon Society, Andrea Jones menjelaskan bahwa habitat burung hitam semakin berkurang.

Baca Juga: Dinyatakan Punah 136 Ribu Tahun Lalu, Burung Ini Bangkit Lagi

"Pengamatan satwa liar terus meningkat popularitasnya, jadi semakin banyak orang yang semakin dekat dengan burung. Habitat rawa dan padang rumput yang disukai oleh burung terus menyusut karena manusia terus mengembangkan lahannya," kata Andrea Jones.

Ia juga menjelaskan bahwa akhirnya burung memilih habitat yang lebih dekat dengan manusia.

Ketika burung bertelur dan semakin agresif, maka insiden penyerangan seperti di atas bisa terjadi.

Penyerangan burung juga disebabkan oleh faktor perubahan iklim.

Kekeringan di wilayah AS bagian barat telah membuat lahan yang dulunya basah kini menjadi kering.

Padahal lahan itu adalah tempat di mana burung bertelur dan memelihara anak mereka.

Untuk menghindari insiden burung menyerang manusia, ilmuwan menyarankan agar masyarakat tidak berjalan terlalu dekat sarang burung yang biasanya ada pada pohon di taman kota.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB