Dikira Emas, Batu Besar Ini Ternyata Benda Mengerikan dari Luar Angkasa

Batu besar ini pertama kali ditemukan pada tahun 2015 oleh David Hole di Maryborough Regional Park, Melbourne.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia

Posted: Selasa, 23 Juli 2019 | 08:00 WIB
Batu besar yang dikira emas. (Melbourne Museum)

Batu besar yang dikira emas. (Melbourne Museum)

Hitekno.com - Seorang pria asal Melbourne belum lama ini membuat heboh usai batu besar yang ia sembunyikan selama beberapa tahun mengungkap fakta mengejutkan. Sebelumnya, dirinya mengira jika batu besar tersebut adalah emas. Ternyata batu tersebut adalah benda mengerikan dari luar angkasa.

Batu besar ini pertama kali ditemukan pada tahun 2015 oleh David Hole di Maryborough Regional Park, Melbourne. Saat itu dirinya menemukan batu tersebut menggunakan detektor logam.

Batu berwarna kemerahan yang terbalut tanah liat kuning kecoklatan ini lalu ia bawa pulang. Berharap jika batu tersebut adalah emas, dirinya berusaha untuk memecahkannya.

Baca Juga: Dibanding Kota Lain di Dunia, Jakarta Diprediksi Lebih Dulu Tenggelam

Menggunakan gergaji batu, penggiling batu, bor, hingga memasukan batu tersebut ke dalam cairan asam, David Hole masih belum bisa memecahkan batu tersebut.

Percaya jika batu tersebut berisi emas, dirinya lalu menyimpannya. Bertahun-tahun berlalu, David Hole secara mengejutkan sadar bahwa batu tersebut adalah meteor langka. Dirinya lalu memutuskan untuk membawa batu tersebut ke Museum Melbourne untuk diperiksa.

Ilustrasi hujan meteor. (Pixabay/OpenClipart)
Ilustrasi hujan meteor. (Pixabay/OpenClipart)

Dilansir dari Science Alert, usai dilakukan penelitian, batu ini terlihat memiliki bentuk unik yang seperti terpahat dan memiliki lesung. Bentuk ini diduga didapat karena gesekan atmosfer Bumi saat meteor tersebut mendarat.

Baca Juga: Pentagon Diduga Buat Eksperimen Ubah Kutu Jadi Senjata Menyeramkan Ini

Meteor ini lalu disebut sebagai Maryborough yang terinspirasi dari lokasi penemuan meteor tersebut di Melbourne. Meteor ini diduga sudah berumur 4,6 miliar tahun.

Berat meteor ini sendiri mencapai 17 kilogram atau setara dengan 37,5 pon. Usai dipotong menggunakan gergaji berlian, para ilmuwan menemukan kandungan besi yang tinggi yang dapat digunakan sebagai konduktor H5 biasa.

Batu besar yang dikira emas. (Melbourne Museum)
Batu besar yang dikira emas. (Melbourne Museum)

Di dalam meteor tersebut ada tetesan kristal mineral yang disebut chondrules yang membuatnya berbeda dari yang lain. Meteor biasanya hanya mengandung molekul organik seperti asam amino.

Baca Juga: Apakah Jawa akan Diguncang Gempa dan Tsunami? Ini Jawab Ahli BMKG

Para ilmuwan menduga jika meteor ini datang akibat gravitasi Bumi jauh sebelum ada kehidupan. Gravitasi ini lalu membuat adanya sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.

Prediksi lain menyebutkan jika meteor yang sebelumnya dikira emas ini adalah salah satu dari 17 meteor yang pernah terjadi di Victoria, Australia. Masa kedatangan meteor ini adalah massa chondritic terbesar kedua setelah spesimen 55 kilogram yang terjadi di tahun 2003.

Baca Juga: Sekarang Cuaca Malam Hari Lebih Dingin, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB