Pesisir Pulau Jawa Berpotensi Gempa 8,8 SR, Ini Tanggapan Jokowi

Ini tanggapan Presiden Jokowi mengenai gempa 8,8 SR dan Tsunami.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Selasa, 23 Juli 2019 | 18:13 WIB
Presiden Jokowi. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Jokowi. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Hitekno.com - Pesisir Pulau Jawa di bagian selatan diprediksi oleh Widjo Kongko, pakar Tsunami dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) berpotensi diguncang gempabumi 8,8 skala richter. Kabar meresahkan tersebut ditanggapi Presiden Joko Widodo atau Jokowi

Dilansir dari Suara.com, Jokowi berpendapat bahwa '' bukan untuk menakuti atau meresakan masyarakat. Sebab gempa besar itu adalah potensi, masyarakat perlu waspada.''

Hal itu dikatakan Jokowi dalam sambutannya saat acara peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional BMKG Tahun 2019 di Istana Negara Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Baca Juga: Khusyuk Salat, Siswa Ini Alami Hal Mengejutkan

Jokowi mengarahkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk terus meningkatkan koordinasi dengan seluruh pemerintah daerah dalam menginformasikan kondisi meteorologi, klimatologi dan geofisika.

"Tolong beritahukan apa adanya. Supaya setiap pembangunan juga mengacu. Kalau daerah-daerah yang rawan bencana ya tolong diberitahukan, sampaikan ke daerah; ini rawan gempa, lokasi ini rawan banjir, jangan dibangun bandara, jangan dibangun bendungan, jangan dibangun perumahan," kata Jokowi.

Ilustrasi gempa. (pixabay/Tumisu)
Ilustrasi gempa. (pixabay/Tumisu)

Keterangan risiko bencana dan fenomena alam diperlukan untuk membangun suatu daerah. Sehingga kerugian dapat diminimalisasi. BMKG juga dinilai perlu terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai lokasi geografis Indonesia yang berada di jalur cincin api sehingga rawan bencana.

Baca Juga: Bisa Ungkap Kepribadian, Gambar Apa yang Kamu Lihat Pertama Kali?

"Seperti kemarin agak ramai potensi 'megathrust'. Sampaikan apa adanya, memang ada potensi kok, bukan meresahkan. Sampaikan dan tindakan apa yang akan kita lakukan, itu edukasi, memberikan pembelajaran kepada masyarakat," jelas Jokowi.

Diharapkan dengan edukasi itu maka masyarakat dan pemerintah daerah dapat mempersiapkan diri menghadapi resiko bencana antara lain dengan membangun peringatan dini sirine, jalur evakuasi darurat, hingga membangun rumah tahan gempa bumi.

Presiden meminta langkah-langkah persiapan kebencanaan, minimalisasi resiko bencana, serta upaya mitigasi bencana terus dikelola dengan baik oleh pemerintah pusat hingga daerah dan seluruh lembaga. Rakornas BMKG 2019 mengangkat tema "Antisipasi Proyeksi Perubahan Iklim Hingga Tahun 2030 melalui Inovasi BMKG untuk Layanan Multisektor".

Baca Juga: Apakah Jawa akan Diguncang Gempa dan Tsunami? Ini Jawab Ahli BMKG

Sebelumnya, pesisir Pulau Jawa diprediksi diguncang gempabumi 8,8 skala richter dan tsunami. Namun hingga kini belum diketahui kapan terjadinya gempa maupun tsunami tersebut. (Suara.com/Pebriansyah Ariefana)

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB