Bintang Langka Ini Mampu Prediksi Masa Akhir Matahari

Denyut bintang langka ini yang digunakan oleh para peneliti untuk mengetahui masa akhir Matahari.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia

Posted: Rabu, 07 Agustus 2019 | 09:00 WIB
Ilustrasi matahari. (pixabay/qimono)

Ilustrasi matahari. (pixabay/qimono)

Hitekno.com - Benda langit disebut-sebut tidak akan selamanya hidup dan melakukan fungsinya. Ada saatnya di mana benda langit tersebut akan mencapai masa akhir dan mati. Mencoba untuk memprediksi hal tersebut, para ilmuwan belum lama ini melakukan penelitian bintang langka yang mampu prediksi masa akhir Matahari.

Bintang langka ini sudah menua dan berada dalam proses menuju kematiannya. Para ilmuwan percaya jika penelitian terkait bintang langka ini dapat menjelaskan mengenai masa akhir Matahari.

Nama bintang langka tersebut adalah T Ursae Minoris atau T UMi yang berada di konstelasi Ursa Minor sekitar 3.000 tahun cahaya dari Bumi. T UMi ini memiliki kesamaan dengan Matahari, namun jauh lebih tua dan dekat dengan masa hidupnya.

Baca Juga: Gokil, Seorang Ayah Kirim Helikopter ke Sekolah Anaknya untuk Tugas Sains

Penelitian ini dilakukan di The Australian National University. Dalam penelitian ditemukan bahwa bintang berusia 1,2 miliar tahun biasanya mengalami berbagai fase dalam proses kematiannya.

Ilustrasi matahari. (pixabay/3938030)
Ilustrasi matahari. (pixabay/3938030)

Beberapa hal seperti ukuran, kecerahan, hingga temperatur biasanya dapat berubah-ubah menjelang masa akhir benda langit tersebut.

Produksi energi yang tidak sabil ini membuat muncul denyut termal yang dapat menimbulkan perubahan drastis pada ukuran dan kecerahan bintang langka ini.

Baca Juga: Aneh, Deretan Fenomena di Tempat Ini Sulit Dijelaskan Sains

Nantinya dalam proses ini, T UMi akan menjadi bintang katai putih yang sudah menghabiskan sebagian besar hidrogen dan helium secara bertahap sebelum kemudian mendingin dan mencapai akhir masa hidupnya.

Ilustrasi matahari. (pixabay/Imaresz)
Ilustrasi matahari. (pixabay/Imaresz)

Denyut bintang langka ini yang digunakan oleh para peneliti untuk mengetahui masa akhir Matahari.

Para ilmuwan menekankan jika memang masih belum tentu apakah Matahari akan bernasib sama dengan bintang langka ini. Namun, mereka percaya jika hal ini memberikan gambaran mengenai nasib Matahari ke depannya.

Baca Juga: Lebih Seru, Ayah Ini Ajarkan Sains ke Anaknya Pakai Cara Unik

Beberapa penelitian lalu menyebutkan bahwa saat masa akhir Matahari tiba, benda langit ini akan berubah menjadi bintang raksasa merah dan menjadi bintang katai putih dalam waktu 5 miliar tahun.

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB