Hitekno.com - Belum lama ini kemunculan pesawat jet besar milik NASA yang melewati sesar San Andreas di Lembah San Gabriel, California Selatan memicu rasa curiga masyarakat sekitar.
Lewat di sesar penyebab gempa besar San Fransisco pada tahun 1906 lalu, banyak warga yang merasa jika NASA bekerja sama dengan pemerintah menyembunyikan sesuatu.
Tepat pada Senin (22/7/2019) lalu, pesawat jet besar milik NASA ini diketahui melintas di atas lembah di California Selatan ini.
Baca Juga: Selama Agustus, Delapan Gempa Terjadi di Busur Subduksi Sunda
NASA beralasan jika pesawat bernama DC-8 ini disebut-sebut sedang menjalankan misi untuk mempelajari dampak asap kebakaran hutan di wilayah California dan sekitarnya.
Menimbulkan banyak tanya, beberapa warga sekitar menganggap jika pesawat jet besar milik NASA ini menunjukan perilaku aneh yang mencurigakan.
Dilansir dari cuitan @LasdDan selaku Departemen Kepolisian Los Angeles, pesawat jet besar milik NASA ini melayang di angkasa dengan pola zig zag selama 2.000 mil sebelum kemudian mendarat di Bandara Boise, Idaho.
Baca Juga: Ingin Privasi, Burung Hantu Kocak Ini Menendang Kamera Tersembunyi Peneliti
Terbang dengan sangat rendah, pesawat jet milik NASA ini membuat warga sekitar yang lewat di daerah tersebut memutuskan untuk berhenti melakukan aktivitasnya dan melihat pesawat ini melewati batas tektonik yang melintasi Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara tersebut.
Banyak yang menduga jika pesawat jet milik NASA ini sengaja lewat di daerah tersebut untuk memantau aktivitas seismik di sesar San Andreas.
Pesawat jet ini diduga sedang memindai tanah untuk mendapatkan banyak data terkait apa yang sebelumnya terjadi di sesar ini.
Baca Juga: Pagi Ini! 2 Wilayah di Indonesia Diguncang Gempa
Pendapat lain menyebutkan jika pesawat jet NASA yang lewat di sesar San Andreas ini karena merupakan bagian dari protek FIREX-AQ antara NASA dan NOAA (National Oceanic and Atmpospehric Administration).
Sepakat dengan pendapat tersebut, NASA menjelaskan bahwa pesawat jet tersebut terbang dalam rangka misi FIREX-AQ untuk menyelidiki efek asap kebakaran hutan yang mempengaruhi cuaca dan kesehatan masyarakat.
Sebelumnya, di tahun 1906, gempa besar yang disebut 'the Big One' sempat melanda San Fransisco dan menyebabkan kematian hingga 3.000 orang dan menghancurkan 28.000 bangunan.
Baca Juga: Time Lapse Selfie dengan Bunga Bangkai, Orang Indonesia Ini "Mendunia"
Hingga saat ini, sesar San Andreas diketahui tenang, namun tidak menutup kemungkinan masih membuat khawatir siapa saja terutama warga yang tinggal di daerah tersebut.