Hitekno.com - Ibu Kota Jakarta resmi berpindah di Kalimantan Timur, kabar tersebut diumumkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Menurutnya, Kalimantan Timur juga akan diterapkan konsep Smart City.
Penerapan smart city ini sebagai kota berkelanjutan dan kota yang semakin nyaman ditingali oleh penduduknya.
Di samping itu, salah satu pendukung lainnya yang akan diterapkan di dalam ibu kota baru akan menggunakan smart berbasis teknologi. Ini dibutuhkan sebagai upaya memenuhi kebutuhan para aparatur negara di daerah tersebut.
Baca Juga: 7 Smartphone Murah Rp 1 Jutaan Pakai Snapdragon Terbaik Agustus 2019
"Ibu Kota yang baru kan dibangun dari nol, untuk struktur awal sudah melakukan pendekatan sistem Smart City ini. Baik air, sampah transportasi, dan gedung -gedung didesain konsep berkelanjutan," kata Bambang di Universitas Indonesia, Kota Depok, Jawa Barat , Kamis (22/8/2019).
Untuk keperluan administrasi lainnya mengurus izin sampai kepada kebutuhan terkait dengan penanggulangan bencana, ketertiban lalu lintas atau menurunkan tingkat krimininalitas. Jadi kata dia lagi, semua hal dasar itu harus menjadi isu yang di atasi dengan pendekatan smart berbasis teknologi.
"Harus dibuat dari awal, karena itu membangun kota baru. Tapi semua kota baru lainya diarahkan ke Smart City, " katanya.
Baca Juga: Disinggung Latar Belakang Pendidikannya, Gibran Rakabuming: Maafkan Saya
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil menyebut Ibu Kota Negara baru akan pindah ke Kalimantan Timur. Tapi lokasi pastinya masih rahasia.
Sofyan Djalil mengklaim sampai kini lokasi pasti Ibu Kota Negara batu masih belum diputuskan. Pemerintah akan mengumumkan jika sudah ada keputusan.
"Sudah di Kalimantan timur, tapi lokasi spesifiknya yang belum," kata Sofyan Djalil di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Baca Juga: Cuma Rp 8 Ribu, Menu Cafe Ini Malah Bikin Netizen Kesal
Sofyan Djalil menjelaskan pemerintah membutuhkan 3.000 hektar lahan untuk tahap pertama. Selanjutnya akan memerlukan 300 ribu hektar untuk membangun taman dan perlengkapan kota.
"Sehingga kita harapkan kota ini berkembang menjadi kota yang menarik," kata dia.(Suara.com/Supriyadi)
Baca Juga: Aplikasi Jogja Smart Service Siap Jadikan Yogyakarta Smart City