Heboh Wajah Bermata Satu di Google Earth, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Akhirnya ada penjelasan ilmiah yang menjelaskan asal muasal penampakan wajah bermata satu tersebut.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia

Posted: Rabu, 28 Agustus 2019 | 15:15 WIB
Penampakan wajah di Google Earth. (Google Earth)

Penampakan wajah di Google Earth. (Google Earth)

Hitekno.com - Google Earth diketahui sering menampilkan berbagai penampakan yang kadang seram. Yang terbaru, sebuah penampakan wajah bermata satu mendadak muncul di Google Earth. Sempat buat heboh, akhirnya ada juga penjelasan ilmiah terkait hal ini.

Dilansir dari Daily Star, kemunculan penampakan wajah bermata satu ini pertama kali diunggah akun Instagram @ufo_scandinavia beberapa minggu yang lalu.

Terlihat penampakan sisi wajah yang memiliki mulut, hidung, dan satu mata. Sedangkan sisi lain wajahnya nampak terkikis oleh karena salju yang kemungkinan tertiup angin.

Baca Juga: 5 Senjata Kuno Teraneh Sepanjang Sejarah, Kejam dan Mematikan

Penampakan wajah bermata satu ini ditemukan di Antartika. Banyak teori konspirasi yang muncul usai potret ini menjadi viral.

Salah satu teori konspirasi menyebutkan jika penampakan wajah bermata satu ini adalah sebuah peradaban tersembunyi yang berada di bawah salju Antartika.

Membuat banyak teori konspirasi terkait penampakan wajah bermata satu ini bermunculan, akhirnya ada penjelasan ilmiah yang menjelaskan asal muasal penampakan wajah bermata satu tersebut.

Baca Juga: Untuk Ibu Kota Baru, Disiapkan Palapa Ring Khusus Kalimantan

Google Earth. (Google Earth)
Google Earth. (Google Earth)

Blake and Brett Cousins menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan megastruktur yang secara tidak sengaja berbentuk wajah manusia dengan mata satu.

Hal ini terkait pikiran manusia yang sering menyamakan benda-bendar sekitar yang menyerupai wajah orang-orang atau hewan-hewan.

Secara ilmiah, hal ini disebut sebagai pareidolia yang merupakan fenomena di mana seseorang merasa melihat wajah dalam setiap hal yang dilihatnya.

Baca Juga: Kutai Kartanegara, Kerajaan Tertua di Indonesia yang Jadi Ibu Kota Baru

Fenomena ini memiliki hubungan dengan manusia yang terlahir dengan kemampuan melihat rupa.

Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa manusia hanya butuh beberapa potongan visual untuk dapat mengenali wajah atau mengaitkan satu hal dengan bentuk wajah.

Penampakan wajah di Google Earth. (Google Earth)
Penampakan wajah di Google Earth. (Google Earth)

Kemungkinan, hal yang sama pula yang terjadi dengan penampakan wajah bermata satu di Google Earth ini.

Baca Juga: Pimpinan NASA Menyebutkan Pluto Adalah Planet, Perdebatan Makin Panas

Sayangnya, pendapat ini juga masih belum dibenarkan oleh para ilmuwan. Hingga kini, masih dilakukan penelitian lebih lanjut terkait penampakan wajah bermata satu di Google Earth ini.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB