Hitekno.com - Google Earth diketahui sering menampilkan berbagai penampakan yang kadang seram. Yang terbaru, sebuah penampakan wajah bermata satu mendadak muncul di Google Earth. Sempat buat heboh, akhirnya ada juga penjelasan ilmiah terkait hal ini.
Dilansir dari Daily Star, kemunculan penampakan wajah bermata satu ini pertama kali diunggah akun Instagram @ufo_scandinavia beberapa minggu yang lalu.
Terlihat penampakan sisi wajah yang memiliki mulut, hidung, dan satu mata. Sedangkan sisi lain wajahnya nampak terkikis oleh karena salju yang kemungkinan tertiup angin.
Baca Juga: 5 Senjata Kuno Teraneh Sepanjang Sejarah, Kejam dan Mematikan
Penampakan wajah bermata satu ini ditemukan di Antartika. Banyak teori konspirasi yang muncul usai potret ini menjadi viral.
Salah satu teori konspirasi menyebutkan jika penampakan wajah bermata satu ini adalah sebuah peradaban tersembunyi yang berada di bawah salju Antartika.
Membuat banyak teori konspirasi terkait penampakan wajah bermata satu ini bermunculan, akhirnya ada penjelasan ilmiah yang menjelaskan asal muasal penampakan wajah bermata satu tersebut.
Baca Juga: Untuk Ibu Kota Baru, Disiapkan Palapa Ring Khusus Kalimantan
Blake and Brett Cousins menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan megastruktur yang secara tidak sengaja berbentuk wajah manusia dengan mata satu.
Hal ini terkait pikiran manusia yang sering menyamakan benda-bendar sekitar yang menyerupai wajah orang-orang atau hewan-hewan.
Secara ilmiah, hal ini disebut sebagai pareidolia yang merupakan fenomena di mana seseorang merasa melihat wajah dalam setiap hal yang dilihatnya.
Baca Juga: Kutai Kartanegara, Kerajaan Tertua di Indonesia yang Jadi Ibu Kota Baru
Fenomena ini memiliki hubungan dengan manusia yang terlahir dengan kemampuan melihat rupa.
Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa manusia hanya butuh beberapa potongan visual untuk dapat mengenali wajah atau mengaitkan satu hal dengan bentuk wajah.
Kemungkinan, hal yang sama pula yang terjadi dengan penampakan wajah bermata satu di Google Earth ini.
Baca Juga: Pimpinan NASA Menyebutkan Pluto Adalah Planet, Perdebatan Makin Panas
Sayangnya, pendapat ini juga masih belum dibenarkan oleh para ilmuwan. Hingga kini, masih dilakukan penelitian lebih lanjut terkait penampakan wajah bermata satu di Google Earth ini.