Hitekno.com - Sebagian besar publik figur, bintang ternama, bahkan hingga Presiden Prancis, dan Cristiano Ronaldo menyuarakan keprihatinan atas kebakaran hutan Amazon yang terjadi pada akhir Agustus 2019. Sebagian dari mereka mencantumkan statistik bahwa hutan Amazon memproduksi lebih dari 20 persen oksigen di Bumi.
Namun, yang menjadi pertanyaan, apakah benar Amazon memproduksi lebih dari 20 persen oksigen Bumi? Jika benar, maka Bumi dalam kegentingan yang luar biasa.
Untungnya, statistik yang sempat disebar oleh pelbagai publik figur itu tak sepenuhnya benar.
Baca Juga: Tempat Berlindung Fauna Langka, Ini 3 Fakta Hutan Raya Bukit Soeharto
Para ilmuwan memperkirakan presentase produksi oksigen hutan Amazon di Bumi dalam kisaran 6 hingga 9 persen.
Sebelumnya, pada 20 Agustus 2019, Badan Antariksa Brazil memantik sebuah berita viral karena merilis data satelit yang menunjukkan kebakaran hutan Amazon.
Selama setahun terakhir hampir terjadi 40 ribu titik kebakaran atau naik 77 persen dibandingkan tahun 2018.
Baca Juga: Ronaldo dan Madonna Prihatin, Kebakaran Hutan Amazon Bikin Netizen Menangis
NASA juga mengonfirmasi data tersebut dan menjelaskan bahwa 2019 merupakan tahun terburuk bagi kebakaran hutan di kawasan Amazon sejak tahun 2010.
Setelah itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron langsung menyuarakan keadaan darurat dan menyerukan pemimpin dunia untuk mengatasi kebakaran di KTT Kelompok Tujuh.
Ilmuwan lingkungan dan direktur eksekutif Project Drawdown, Jonathan Foley, memperkirakan bahwa hutan Amazon menghasilkan 6 persen dari oksigen Bumi.
Baca Juga: Alami Kebakaran Terparah Sepanjang Sejarah, Ini Fakta Hutan Amazon
Sementara, Yadvinder Malhi, seorang ahli ekologi di Universitas Oxford yang berspesialisasi dalam hutan hujan Amazon, memperkirakan bahwa kadar oksigen yang dihasilkan oleh hutan Amazon adalah 9 persen.
Hutan hujan tropis menyumbang seperempat atau sepertiga dari semua fotosintesis di darat.
Lautan menyumbang sekitar setengah dari semua fotosintesis yang ada di Bumi. Sebagian besar dilakukan oleh fitoplankton di laut selama jutaan tahun.
Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Fosil Hutan Tertua di Dunia, Umurnya 400 Juta Tahun!
Dikutip dari Fast Check, Scott Saleska dari Universitas Arizona menegaskan bahwa presentase itu mungkin tidak terlalu penting.
Hal tersebut karena hutan Amazon, seperti ekosistem lainnya, pada akhirnya mengonsumsi semua oksigen yang dihasilkannya.
Tanaman menyedot sekitar setengah oksigen yang mereka hasilkan untuk bertahan hidup dalam reaksi terbalik pada fotosintesis.
Sementara setengah oksigen dikonsumsi oleh makhluk lain di dalam hutan, sebagian besar mikroorganisme yang membantu menguraikan sampah daun jatuh, kayu mati, dan puing-puing hutan hujan lainnya.
Namun itu bukan berarti kebakaran hutan hujan Amazon diremehkan.
Hutan Amazon sangat penting karena keanekaragaman hayati yang kaya di daerah itu serta keberadaannya yang memengaruhi iklim lokal dan global.