Bukan Makhluk Mitologi, Misteri Penghuni Danau Loch Ness Akhirnya Terungkap

Menurut penelitian, makhluk misterius ini yang bikin banyak orang penasaran.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Sabtu, 07 September 2019 | 18:00 WIB
Foto danau Loch Ness yang dipotret Google dan ditayangkan di laman Google Street View (Screenshot Google Street View).

Foto danau Loch Ness yang dipotret Google dan ditayangkan di laman Google Street View (Screenshot Google Street View).

Hitekno.com - Sebuah danau yang terletak di Skotlandia, terkenal dengan penampakan sekaligus dipercaya tempat tinggal makhluk mitologis bernama Nessie. 

Danau Loch Ness juga merupakan salah satu danau yang terkenal di dan menjadi obyek wisata di Skotlandia. 

Selama bertahun-tahun lamanya, banyak wisatawan hingga ilmuwan yang datang ke danau ini demi membuktikan kebenaran dari misteri tersebut.

Baca Juga: Tanggapi Berita Indonesia, Menteri Muda Malaysia Marah dan Tuntut Keadilan

Bahkan, sebuah penyerbuan ke Danau Loch Ness sempat akan dilakukan demi mencari sosok Nessie tersebut.

Meski begitu, baru-baru ini, ilmuwan dari Selandia Baru telah mengungkapkan hasil penelitian mereka seputar makhluk penghuni Danau Loch Ness.

Sayangnya, hasil penelitian tersebut bisa dibilang mengecewakan dan di luar dugaan.

Baca Juga: Dibanderol Rp 3,3 Juta, Vivo Z1X Bawa Triple Camera 48 MP dan Layar Bening!

Melansir dari laporan laman Independent, tim peneliti dari Selandia Baru telah mengambil 250 sampel air dari Danau Loch Ness untuk menganalisis DNA makhluk yang ada di dalamnya.

Menurut analisis tersebut, DNA yang ada jelas bukan milik satwa laut seperti hiu, lele raksasa, atau reptil dari era prasejarah.

Alih-alih, DNA yang ditemukan malah DNA belut dalam jumlah besar.

Baca Juga: Nggak Pakai Ribet, Teknik Mengikat Penjual Bakso Ini Bikin Netizen Melongo

"Ada DNA belut dalam jumlah signifikan," ujar ilmuwan genetik Profesor Neil Gemmell dari University of Otago.

Hal ini pun membuat para ilmuwan percaya jika monster yang dipercaya sebagai Nessi tersebut mungkin hanyalah belut raksasa yang bersembunyi di dasar danau.

"Ada banyak belut di Loch Ness, dengan DNA belut ditemukan di setiap lokasi di mana sampel diambil. Ada banyak dari mereka.

Baca Juga: Lima Kotoran Makhluk Hidup Ini Dibanderol Mahal, Harganya Miliaran Rupiah

"Data kami tidak mengungkapkan ukuran mereka, tapi banyaknya DNA tersebut membuat kami tidak bisa menyingkirkan kemungkinan adanya belut raksasa. Karena itu, mungkin saja apa yang dilihat dan dipercaya orang-orang adalah belut raksasa," jelas mereka.

Danau Loch Ness (Wikimedia Commons)
Danau Loch Ness (Wikimedia Commons)

Sebelumnya, beberapa penyelam memang pernah mengklaim jika mereka pernah melihat belut yang memiliki ukuran sebesar betis atau paha.

Menurut Profesor Neil Gemmell sendiri, bukan tidak mungkin jika belut dapat mengalami mutasi hingga menjadi raksasa dan berukuran sekitar 4 meter.

Monster Danau Loch Ness pertama muncul sekitar 1.500 tahun silam, dengan kemunculan pertama tercatat di tahun 565.

Kemudian, pada tahun 1872, ada penampakan misterius lain yang tampak menggeliat dan membuat permukaan air berputar.

Sementara di tahun 1933, seorang traveler bernama George Spicer mengaku jika dia melihat "binatang dengan bentuk menakjubkan" yang memiliki panjang 7,6 meter dan lebar tinggi 1,2 meter bergerak menuju danau.

Meski begitu, para ilmuwan juga menyebutkan jika kesimpulan dari penelitian ini masih harus diinvestigasi lebih lanjut.(Suara.com/Amertiya Saraswati)

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB