Dari Mitos Siluman Hingga Tahan HIV, Ini 5 Fakta Mengagetkan Tentang Buaya

Ternyata buaya memiliki kekebalan yang sangat tinggi, termasuk pada virus HIV!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Selasa, 10 September 2019 | 09:00 WIB
Ilustrasi buaya putih dan virus HIV. (Kolase foto YouTube dan Pixabay)

Ilustrasi buaya putih dan virus HIV. (Kolase foto YouTube dan Pixabay)

Hitekno.com - Buaya mempunyai reputasi buruk terkait dengan sebutannya maupun sifat ganas yang mereka miliki. Istilah "buaya darat" misalnya, disamakan dengan sifat seorang pria yang tidak setia dengan pasangan dan masih melirik perempuan lain.

Buaya juga diketegorikan sebagai hewan cerdik (cerdas dan licik) karena mereka sering mengelabui mangsa dengan bersembunyi atau berpura-pura sebagai kayu yang mengambang.

Terlepas dari reputasi buruk buaya, ternyata hewan tersebut mempunyai fakta lain yang tak kalah mengejutkan.

Baca Juga: Berharap Ikan Besar, Pemancing Ini Malah Dikejar Buaya Buas 3 Meter

Mereka dikenal sebagai hewan yang unik sehingga memiliki keistimewaan tersendiri.

Bahkan terkait dengan mitos buaya yang sering diceritakan sebagai siluman atau jelmaan makhluk halus, telah ada penelitian ilmiah yang menyangkalnya.

Hewan ini juga memiliki kekebalan tubuh yang tinggi dan diharapkan oleh ilmuwan sebagai kunci pengobatan HIV di masa depan.

Baca Juga: Buaya Gokil Ini Ditemukan di Genteng Rumah Warga, Begini Ceritanya

1. Air Mata Buaya Sering Diminum Kupu-kupu

Pada tahun 2013, peneliti menemukan pemandangan menarik di sepanjang Sungai Puerto Viejo di Kosta Rika.

Baca Juga: Bukan Mitos, Buaya Putih Dipelihara oleh Ilmuwan di Penangkaran Ini

Beberapa kali, kupu-kupu dan lebah terlihat beterbangan di sekitar mata buaya.

Setelah diteliti lebih lanjut, beberapa serangga ternyata meminum air mata dari spesies buaya Caiman crocodilus.

Penelitian mengungkapkan bahwa serangga seperti kupu-kupu dan lebah meminum air mata buaya untuk mendapatkan "garam".

Baca Juga: Ngeri dan Epic, Ular Ini Bisa Memangsa Buaya Jumbo Secara Utuh

Sodium sangat penting untuk metabolisme dan pengembangbiakan serangga.

2. Buaya Putih Bukan Siluman.

Dalam cerita lokal, buaya putih sering diasosiasikan sebagai hewan jelmaan dari makhluk halus berkekuatan tinggi.

Dalam penelitian ilmiah, buaya putih memang ada dan langka keberadaannya, namun bukan siluman.

Buaya albino memiliki gen resesif yang mempengaruhi melanin yang mereka hasilkan.

Itu membuat hewan tersebut memiliki kulit putih dan mata putih kemerahan.

Kelainan di atas dapat membuat mereka kesulitan mengatur suhu tubuh dan memiliki penglihatan yang buruk.

Buaya putih atau alligator albino harus dirawat di penangkaran karena potensi bertahan hidup di alam liar sangat tipis.

3. Buaya Bisa Memanjat Pohon

Meski mereka dikenal sebagai hewan pemalas yang suka mengapung, beberapa spesies buaya dapat memanjat pohon.

Beberapa spesies buaya seperti buaya Amerika (Alligator mississippiensis) dan buaya moncong ramping (slender-snouted) di Afrika Tengah mempunyai kemampuan untuk memanjat pohon.

Kebanyakan buaya yang bisa memanjat berumur remaja, namun terdapat buaya Sungai Nil berukuran 2 meter yang pernah terekam memanjat pohon.

Dikutip dari List Verse, peneliti mengaitkan kebiasaan ini sebagai cara buaya untuk berjemur atau mengamati mangsa dengan titik pandang tinggi.

4. Buaya Oranye

Tak hanya buaya putih, terdapat spesies buaya tertentu yang bermutasi sehingga menjadi buaya oranye.

Pada tahun 2008, salah satu buaya di Afrika Tengah diketahui mempunyai warna yang unik.

Setelah diteliti, tes genetik menunjukkan bahwa DNA mereka tidak seperti buaya lainnya.

Peneliti meyakini bahwa mutasi tersebut ada hubungannya dengan habitat mereka yang terisolasi dalam gelap sehingga warna kulit menjadi oranye.


5. Darah Buaya Tahan HIV

Ilustrasi virus HIV. (Pixabay/ Darwin Laganzon)
Ilustrasi virus HIV. (Pixabay/ Darwin Laganzon)

Penelitian terbaru pada April 2019, darah buaya bisa menjadi kunci ilmuwan dalam menemukan obat untuk menyembuhkan HIV.

Ilmuwan meneliti dua sampel yaitu sampel serum darah manusia dan sampel darah buaya.

Mereka dengan sengaja memasukkan 23 jenis bakteri untuk mengetes kekebalannya.

Sampel darah manusia hanya berhasil membunuh 8 dari 23 jenis bakteri.

Sementara darah buaya berhasil menewaskan 23 bakteri yang menyerangnya, termasuk MRSA.

Ketika sel manusia terinfeksi HIV dan darah reptil hadir di sana, maka infeksi tersebut bisa ditekan.

Penelitian dari Dr. Donald Branch dan Stephen McCarthy (University of Toronto) tersebut diharapkan bisa membantu menemukan obat HIV di masa depan.

Itulah tadi lima fakta mengagetkan mengenai buaya, apakah kamu baru tahu?

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB