Dikenal Sebagai Bapak Teknologi Indonesia, Ini Deretan Karya BJ Habibie

Meninggalnya seseorang yang dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia menimbulkan duka cita di negeri ini.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 11 September 2019 | 20:10 WIB
BJ Habibie. (Twitter @bj_habibie)

BJ Habibie. (Twitter @bj_habibie)

Hitekno.com - Warga Indonesia diselimuti duka cita setelah BJ Habibie dinyatakan meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/09/2019) pukul 18.05 WIB.

Bacharuddin Jusuf Habibie selaku Presiden ke-3 Republik Indonesia dikenal sebagai Bapak Teknologi sehingga semua kaum intelektual dan warga negara Indonesia lainnya merasa kehilangan atas kabar tersebut.

Prof Dr Ing H Bacharuddin Jusuf Habibie FREng lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936.

Baca Juga: Bapak Teknologi Indonesia, BJ Habibie Tutup Usia di Umur 83 Tahun

Ia meninggal di Jakarta, 11 September 2019, pada umur 83 tahun. Sebelumnya, BJ Habibie menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7, menggantikan Try Sutrisno.

BJ Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

BJ Habibie. (Suara.com/ Ismail)
BJ Habibie. (Suara.com/ Ismail)

Ia dikenal sebagai ilmuwan kelas dunia yang karyanya termahsyur di kancah internasional.

Baca Juga: Ini Alasan Singapore Airlines Larang MacBook Pro 15 Inci Masuk ke Pesawat

Salah satu yang membuat BJ Habibie termahsyur adalah sumbangsihnya di teknologi pesawat terbang dunia dengan penemuan yang dikenal sebagai Crack Progression Theory.

Itu yang membuat BJ Habibie disegani di dunia penerbangan dan mendapatkan julukan Mr. Crack.

Dikutip dari Suara.com, teori tersebut dipakai untuk memprediksi Crack Propagation Point, atau letak awal retakan pada pesawat, terutama sayap, yang merupakan struktur penyangga, sehingga selalu menahan tekanan, apalagi saat take off (lepas landas), landing (mendarat), dan mengalami turbulensi.

Baca Juga: Alami Kebakaran Terparah Sepanjang Sejarah, Ini Fakta Hutan Amazon

BJ Habibie menghasilkan temuan itu saat berusia 32 tahun. Dengan kejeniusannya, pria kelahiran 25 Juni 1936 itu berhasil membuat perhitungan yang sangat detail, sampai ke tingkat atom.

BJ Habibie dan keluarga. (Wikipedia, bersumber pada B.J. Habibie 72 Days as Vice President)
BJ Habibie dan keluarga. (Wikipedia, bersumber pada B.J. Habibie 72 Days as Vice President)

Sebelum ditemukan teori tersebut, kecelakaan pesawat sangat sering terjadi lantaran kelelahan (fatigue) material struktur pesawat sulit dideteksi.

Karena sumbangsihnya, ilmuwan kelas dunia ini berhasil mendapatkan penghargaan di berbagai negara.

Baca Juga: Juli 2019 Kemarin Jadi Bulan Terpanas dalam Sejarah Bumi

Berikut deretan penghargaan yang diterima oleh BJ Habibie:

  • Anggota Kehormatan Persatuan Insinyur Malaysia (IEM)
  • Anggota Kehormatan Japanese Academy of Engineering
  • Anggota Kehormatan The Fellowship of engineering of United Kingdom, London
  • Anggota Kehormatan The National Academy of Engineering, AS
  • Anggota Kehormatan Academie Nationale de l'Air et de l'Espace, Perancis
  • Anggota Kehormatan The Royal Aeronautical Society, Inggris
  • Anggota Kehormatan The Royal Swedish Academy of engineering Science, Swedia
  • Anggota Kehormatan Gesselschaft Fuer Luft und Raumfarht (Lembaga Penerbangan & Ruang Angkasa) Jerman
  • Anggota Kehormatan American Institute of Aeronautics and Astronautics, AS
  • Anggota Kehormatan Masyarakat Aeronautika Kerajaan Inggris (1983)
  • Anggota Kehormatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa, Jerman (1983)
  • Anggota Kehormatan Akademi Aeronautika Perancis (1985)

 

Presiden ke-3 RI, BJ Habibie di rumah sakit saat dijenguk Jimly Asshiddiqie. (Fotp @Karolina_bee11_Istimewa)
Presiden ke-3 RI, BJ Habibie di rumah sakit saat dijenguk Jimly Asshiddiqie. (Fotp @Karolina_bee11_Istimewa)

BJ Habibie juga sangat produktif dalam menghasilkan karya di bidang teknologi, sastra tulisan, atau pemikiran nasionalisme miliknya. Deretan karya yang pernah dihasilkan oleh beliau adalah:

  • Proceedings of the International Symposium on Aeronautical Science and ology of Indonesia / B. J. Habibie; B. Laschka [Editors]. Indonesian Aeronautical and Astronautical Institute; Deutsche Gesellschaft für Luft- und Raumfahrt 1986
  • Eine Berechnungsmethode zum Voraussagen des Fortschritts von Rissen unter beliebigen Belastungen und Vergleiche mit entsprechenden Versuchsergebnissen, Presentasi pada Simposium DGLR di Baden-Baden,11-13 Oktober 1971
  • Beitrag zur Temperaturbeanspruchung der orthotropen Kragscheibe, Disertasi di RWTH Aachen, 1965
  • Sophisticated technologies : taking root in developing countries, International journal of technology management : IJTM. - Geneva-Aeroport : Inderscience Enterprises Ltd, 1990
  • Einführung in die finite Elementen Methode,Teil 1, Hamburger Flugzeugbau GmbH, 1968
  • Entwicklung eines Verfahrens zur Bestimmung des Rißfortschritts in Schalenstrukturen, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Bölkow-Blohm GmbH, 1970
  • Entwicklung eines Berechnungsverfahrens zur Bestimmung der Rißfortschrittsgeschwindigkeit an Schalenstrukturen aus A1-Legierungen und Titanium, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Bölkow-Blohm GmbH, 1969
  • Detik-detik Yang Menentukan – Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi, 2006 (memoir mengenai peristiwa tahun 1998)
  • Habibie dan Ainun, The Habibie Center Mandiri, 2009 (memori tentang Ainun Habibie)
  • Pesawat N-250 Gatot Kaca.

 

Dikutip dari Wikipedia, yang bersumber pada situs website Royal Aeronautical Society, BJ Habibie juga mendapatkan penghargaan lainnya di dunia internasional.

BJ Habibie diangkat sebagai Fellow dari Royal Academy of Engineering (FREng) pada tahun 1990.

B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun pada 12 Mei 1962. (Wikipedia/ Fiqhi Rizky)
B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun pada 12 Mei 1962. (Wikipedia/ Fiqhi Rizky)

Ia dianugerahi gelar Honorary Fellow of the Royal Aeronautical Society (HonFRAeS) pada tahun 1993.

Bacharuddin Jusuf Habibie mendapatkan gelar Honorary DSc dari Cranfield Institute of ology (Inggris) dan Dr.h.c. yang merupakan gelar dari Chungbuk National University dan Hankuk University of Foreign Studies (Korea Selatan) atas jasanya dalam dunia teknologi pesawat terbang.

Pada tahun 2010, Habibie mendapat gelar Doktor Kehormatan Bidang Teknologi oleh Universitas Indonesia atas jasanya di dunia sains.

Meninggalnya BJ Habibie yang dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia membuat seluruh warga Indonesia bersedih mengingat jasa dan pemikirannya sangat berarti bagi negeri ini.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB