Hitekno.com - Setelah netizen Malaysia heboh membahas kebakaran hutan di Kalimantan pada hari Senin (09/09/2019), kini giliran netizen Indonesia yang ramai membahasnya. Tak hanya kebakaran di Kalimantan, netizen Indonesia juga mengeluhkan buruknya kualitas udara di Riau, Pekanbaru dan daerah sekitarnya sebagai dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Pada hari ini (14/09/2019) hahstag IndonesiaDaruratAsap menempati trending topik urutan pertama pada pukul 12.00 WIB.
Sebanyak lebih dari 10 ribu cuitan netizen ramai mengeluhkan kondisi udara yang buruk karena kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan atau kabut asap di Riau, Pekanbaru dan daerah sekitarnya.
Baca Juga: Merasakan Kabut Asap dari Kalimantan, Netizen Malaysia Ramai Keluhkan Ini
Sebelumnya, sebuah thread dari netizen Malaysia dengan akun bernama @sunfloweraidil menjadi viral di Twitter setelah mendapatkan lebih dari 11 Ribu Like dan 25 ribu Retweet.
Postingan yang diunggah menampakkan pendapatnya dan disertai tampilan kebakaran hutan dari satelit NASA.
Thread tersebut memicu banyak kemarahan terutama dari netizen yang tinggal di Semenanjung Malaysia dan Sarawak Barat.
Baca Juga: Tanggapi Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Ini 7 Meme Kocak Buatan Netizen
Setelah ditelusuri di situs resmi NASA Worldview, memang terlihat asap yang begitu pekat mengalir di beberapa daerah terutama Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan pada tanggal 5 hingga 7 September 2019.
Penampakan kabut asap di Kalimantan dari satelit NASA terlihat agak mereda pada rentang 7 hingga 11 September 2019. Namun pada tanggal 12 September hingga 14 September titik kabut asap justru makin banyak dan pekat.
Pada perilisan resmi BMKG pada hari Jumat (13/09/2019) titik panas yang tercatat pada tanggal 12 September 2019 terjadi di beberapa wilayah.
Baca Juga: Ronaldo dan Madonna Prihatin, Kebakaran Hutan Amazon Bikin Netizen Menangis
Titik panas di Sumatera terpantau ada 1.231 titik, di Kalimantan ada 1.865 titik, di Semenanjung Malaysia 412 titik, dan Sarawak-Sabah ada 216 titik.
Laporan dari media The Maritime Executive, Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura atau NEA (National Environment Agency) telah mengidentifikasi hampir 1.300 titik panas atau kebakaran yang tersebar di Kalimantan dan Sumatera.
Berdasarkan pemantauan dari Air Visual, beberapa daerah di Indonesia seperti KLHK Palangkaraya, Kualakapuas (Kalimantan Tengah), Riau, Senapelan (Pekanbaru), dan KLHK Pekanbaru memiliki indeks kualitas udara yang membahayakan.
Baca Juga: Kebakaran Hutan, 3 Potret Sedih Orangutan Ini Undang Simpati Netizen
Beberapa daerah yang disebutkan di atas bahkan ada memiliki indeks US AQI di atas 400 atau masuk kategori Hazardous.
Pada tingkat 300 hingga 500 US AQI, kondisi udara sangat berbahaya bagi masyarakat umum atau orang-orang yang sensitif karena bisa menimbulkan iritasi atau dampak kesehatan yang menimbulkan penyakit paru-paru.
Karena kondisi di atas, banyak hahstag IndonesiaDaruratAsap dalam menyikapi kebakaran hutan pada beberapa daerah di Kalimantan atau Sumatera.