Kebakaran Hutan di Kalimantan Disorot Situs NASA, Banyak Titik Api Terlihat

Pengunjung dapat melihat kepulan asap dan titik api dari satelit NASA dan citra inframerah.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 19 September 2019 | 12:00 WIB
Situs resmi NASA memperlihatkan titik api dan kabut asap dari Kalimantan. (NASA)

Situs resmi NASA memperlihatkan titik api dan kabut asap dari Kalimantan. (NASA)

Hitekno.com - Setelah netizen Malaysia dan Indonesia cukup aktif bersuara di media sosial, isu kebakaran hutan pada beberapa wilayah di Kalimantan juga disorot oleh NASA. Dalam situs resmi NASA Earth Data, artikel terbaru berada di posisi pertama dalam pembahasan satelit gabungan NASA.

Menggunakan judul artikel "Fires in Kalimantan, Indonesia", NASA menjelaskan banyak titik api yang berada di Kalimantan.

Tak hanya itu, kepulan asap juga sangat terlihat dari satelit NASA.

Baca Juga: Bikin Netizen Kaget, Kabut Asap Membuat Burung Berjatuhan dari Langit

Gambar yang dipampang pada artikel di earthdata.nasa.gov/worldview merupakan citra satelit yang diambil pada tanggal 14 September 2019.

Pengunjung situs resmi NASA dapat melihat tampilan Kalimantan dari sisi atas yang diambil menggunakan instrumen Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS).

Kabut asap dan titip api yang menyebar di Kalimantan pada 14 September 2019. (NASA Worldview)
Kabut asap dan titip api yang menyebar di Kalimantan pada 14 September 2019. (NASA Worldview)

Instrumen tersebut merupakan instrumen radiometer di atas satelit gabungan NASA/ NOAA Suomi National Polar.

Baca Juga: Heboh Kabut Asap, #SawitBaik Buatan Kominfo Dihujat Netizen Twitter

"Satelit mengambil snapshot peristiwa saat melewati Bumi. Setiap titik merah yang dilapisi di atas gambar benar-benar mewakili pusat piksel 375m. Itu menunjukkan bahwa satu atau beberapa kebakaran atau anomali termal terjadi di wilayah tersebut," tulis situs resmi NASA.

Dalam satelit NASA yang terekam pada 14 September 2019, terlihat banyak titik api yang terkumpul terutama pada daerah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Artikel kebakaran hutan di Kalimantan menempati posisi pertama dalam artikel terbaru NASA Worldview hingga 19 September 2019. (NASA Worldview)
Artikel kebakaran hutan di Kalimantan menempati posisi pertama dalam artikel terbaru NASA Worldview hingga 19 September 2019. (NASA Worldview)

Beberapa titik api juga terlihat di pesisir maupun bagian tengah Kalimantan Barat.

Baca Juga: Begini Kondisi Kabut Asap Banjarbaru, Netizen Khawatir Pemotor Tabrak Truk

Dibandingkan dengan tanggal 14 September 2019, data terbaru dari satelit NASA pada tanggal 18 September 2019 menunjukkan bahwa kepulan asap sudah cukup berkurang.

Namun titik api masih ditemukan di beberapa daerah yang telah disebutkan sebelumnya.

Pada perilisan resmi BMKG pada hari Jumat (13/09/2019) titik panas yang tercatat pada tanggal 12 September 2019 terjadi di beberapa wilayah.

Baca Juga: Merasakan Kabut Asap dari Kalimantan, Netizen Malaysia Ramai Keluhkan Ini

Titik api Kalimantan dilihat dari satelit NASA pada 18 September 2019. (NASA Worldview)
Titik api Kalimantan dilihat dari satelit NASA pada 18 September 2019. (NASA Worldview)

Titik panas di Sumatera terpantau ada 1.231 titik, di Kalimantan ada 1.865 titik, di Semenanjung Malaysia 412 titik, dan Sarawak-Sabah ada 216 titik.

Laporan dari media The Maritime Executive, Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura atau NEA (National Environment Agency) telah mengidentifikasi setidaknya hampir 1.300 titik panas atau kebakaran yang tersebar di Kalimantan dan Sumatera.

Jika kamu penasaran untuk melihat kebakaran hutan, titik api dan kepulan asap dari satelit NASA, kamu bisa mengunjunginya di situs ini.

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB