Tanduk Tumbuh di Kepala Pria 74 Tahun, Ternyata Ini Penyebabnya

Tanduk tersebut berada tepat di bagian pelipis atas dengan tinggi 10 sentimeter.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 20 September 2019 | 09:30 WIB
Tanduk tumbuh di kepala pria ini. (YouTube/ Churulazhiyatha Rahasyangal )

Tanduk tumbuh di kepala pria ini. (YouTube/ Churulazhiyatha Rahasyangal )

Hitekno.com - Shyam Lal Yadav, seorang pria asal India mengalami kondisi langka. Tepat di tengah kepalanya, tumbuh sebuah tanduk yang tak biasa.

Sebuah tanduk kulit atau Cutaneous horns (CH) tumbuh menjulang tinggi di atas kepala pria India ini.

Kondisi ini terjadi karena penumpukan keratin, protein yang membentuk rambut, kulit dan kuku. CH lebih umum terjadi pada orang tua, umumnya memengaruhi usia 60 - 70 tahun.

Baca Juga: Sedang Mancing, Pria Ini Temukan Ikan Laut Dalam Mirip Alien

Menurut pada ahli kulit, kondisi ini, yang bersifat kanker, juga cenderung terjadi pada orang yang mempunyai kulit terang.

Inilah yang menyebabkan lelaki dari desa Rahli di Madhya Pradesh ini mempunyai tanduk setinggi 10 sentimeter di tengah kepalanya.

Yadav mengaku pernah mengalami cedera kepada pada 2014 silam. Rupanya, inilah awal dari pembentukan tanduk yang semakin ke sini semakin tumbuh tersebut.

Baca Juga: Demi Tepati Janji ke Istri, Pria Ini Nekat Terjun dari Jembatan

Dulu, ia sering memotong tanduk tersebut di tukang cukur. Namun, pertumbuhannya justru semakin agresif hingga harus ditangani tim medis.

Tanduk tumbuh di kepala lelaki asal India (YouTube/ Churulazhiyatha Rahasyangal )
Tanduk tumbuh di kepala lelaki asal India (YouTube/ Churulazhiyatha Rahasyangal )

Akhirnya pria India yang berprofesi sebagai petani ini menjalani operasi pemotongan tanduk di Rumah Sakit Tirth Bhagyoday di Kota Sagar.

"Sekitar lima tahun yang lalu pasien melukai kepalanya dan kemudian benjolan mulai tumbuh. Karena tanduk terdiri dari keratin, tanduk biasanya dihilangkan dengan pisau cukur steril. Tapi kondisi yang mendasarinya perlu diobati," kata dokter bedah yang menangani Yadav, Dr Vishal Gajbhiye.

Baca Juga: Viral, Pria Mabuk Ini Gigit Balik Ular yang Mematoknya

Petani 74 tahun itu menghabiskan sepuluh hari di rumah sakit untuk pulih dari operasi dan biopsi pertumbuhan memastikan tanduk itu tidak berbahaya.

"Perawatan bervariasi, tetapi dapat terdiri dari pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi," lanjut sang dokter, melansir Daily Mail.

Penyebab pertumbuhan tanduk masih belum diketahui. Meski begitu, diyakini bahwa paparan radiasi atau sinar matahari dapat memicu kondisi tersebut.

Baca Juga: Berbentuk Seperti Monster, Hewan Aneh Ini Tahan Terhadap Kanker

Sementara itu, rincian kasus juga telah dikirim ke International Journal of Surgery karena jarangnya jenis pertumbuhan ini.

Beruntung pria India ini segera mendapatkan penanganan medis untuk tanduk di kepalanya. (Suara.com/ Rosiana Chozanah).

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB