Gerhana Matahari Cincin Akan Terlihat dari Indonesia, Kapan?

Catat, ini daftar pulau di negara kita yang dilintasi gerhana Matahari Cincin.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 20 September 2019 | 15:13 WIB
Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin Ring of Fire. (YouTube)

Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin Ring of Fire. (YouTube)

Hitekno.com - Fenomena langit Gerhana Matahari Cincin akan terlihat dari wilayah Indonesia. Kapan? Fenomena ini akan terjadi pada 26 Desember 2019 nanti.

Gerhana Matahari Cincin ini akan terliht dari Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Langka, Malaysia, Singapura, Kepulauan Mariana Utara, dan Guam, juga Indonesia.

Gerhana yang dijuluki sebagai Cincin Api ini akan menjadi gerhana Matahari ketiga sekaligus terakhir untuk tahun ini.

Baca Juga: Terjadi Dini Hari Tadi, Begini Penampakan Gerhana Bulan Bikin Takjub

Sebelumnya, gerhana Matahari pertama tahun ini telah terjadi pada 6 Januari 2019 berupa gerhana Matahari sebagian, lalu gerhana Matahari kedua terjadi pada 2 Juli berupa gerhana Matahari total.

Meskipun kedua gerhana Matahari itu tidak teramati di Indonesia, kini gerhana Matahari kali ini akan terlihat di langit negeri kita.

Walau begitu, tidak seluruh wilayah Indonesia bisa melihat gerhana Matahari cincin itu. Menurut time and date, jalur gerhana Matahari cincin akan dimulai saat Matahari terbit di Arab Saudi dan berakhir di Samudera Pasifik Utara.

Baca Juga: Harus Tahu, Ini 5 Gerhana Matahari Paling Terkenal dalam Sejarah

Posisi Indonesia sendiri cukup spesial karena titik pusat gerhana Matahari cincin akan berada tepat di langit Indonesia, yaitu di sebelah timur laut Pekanbaru, dekat Pulau Pedang, dengan titik koordinat 01 derajat 00,5'LU dan 101 derajat 57,4'BT.

Ilustrasi gerhana matahari cincin. (shutterstock)
Ilustrasi gerhana matahari cincin. (shutterstock)

Dibutuhkan waktu lebih dari tiga jam untuk Bulan melintasi jalur gerhana Matahari cincin yang membentang selebar 12.900 km dengan lebar bervariasi mulai dari 117 km di pusat jalur hingga lebih dari 160 km di titik awal dan titik akhir jalur.

Pada titik pusat gerhana, para pengamat bisa mengamati hingga 94,11 persen wajah Matahari yang terhalang Bulan saat puncak gerhana dengan durasi puncak selama 3 menit 39 detik.

Baca Juga: Ini yang Perlu Kamu Ketahui dari Fenomena Gerhana Matahari Total

Dilaporkan bahwa gerhana Matahari cincin akan pertama kali menyentuh daratan Indonesia di Pulau Simeulue pada pukul 10.05 WIB dan menuju Nias, Aceh Singkil, Sumatera Utara, Riau, Batam, dan Bintan.

Tak hanya di Sumatera, Kalimantan pun berkesempatan melihat gerhana Matahari cincin dengan jelas karena jalurnya melintasi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Pulau Miangas akan menjadi wilayah terakhir di Indonesia yang dilintasi pada pukul 13.31 WIB.

Sementara itu, wilayah-wilayah lainnya di Indonesia hanya bisa mengamati fenomena langit gerhana Matahari sebagian.

Baca Juga: Gerhana Matahari Berusia 120 Tahun Tertangkap Kamera

Wilayah Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, hingga Papua hanya bisa mengamati 60 sampai 80 persen fenomena langit ini.

Gerhana Matahari Cincin. [Shutterstock]
Gerhana Matahari Cincin. [Shutterstock]

Sebagai informasi, pengamat diwajibkan menggunakan alat pelindung ketika mengamati gerhana Matahari cincin dan jangan menatap ke arah Matahari secara langsung.

Kita tunggu saja 26 Desember 2019 mendatang ketika fenomena langit Gerhana Matahari Cincin datang menghampiri langit Indonesia. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB