Diplomat AS Terserang Virus, Penyebabnya dari Pengasapan Hewan Ini

Virus misterius ini masih diteliti oleh ilmuwan dari Departemen Luar Negeri AS dan Kanada.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 25 September 2019 | 18:30 WIB
Aedes aegypti bisa membawa virus Zika. (Wikipedia/ Mahdi Karim)

Aedes aegypti bisa membawa virus Zika. (Wikipedia/ Mahdi Karim)

Hitekno.com - Diplomat AS dan Kanada menderita cedera "Havana syndrome" yang menunjukkan tanda-tanda keracunan pestisida. Sebuah penelitian terbaru memberikan penjelasan untuk penyakit neurologis jangka panjang misterius yang menyerang para diplomat dari Amerika Serikat dan Kanada.

Penyakit misterius tersebut diprediksi dibawa oleh hewan kecil seperti nyamuk Aedes aegypti, yang dikenal juga dapat menyebarkan virus Zika.

Pengasapan yang berlebihan pada hewan tersebut diduga menciptakan sebuah sindrom tertentu.

Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim, Ratusan Ribu Virus Baru di Laut Ditemukan

Pada akhir 2016, Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa para diplomatnya di Havana, Kuba mulai menderita "serangan kesehatan".

Setidaknya 26 diplomat AS dan 14 orang diplomat Kanada melaporkan gejala seperti pusing, tuli, sulit berkonsentrasi, dan tanda-tanda lain dari cedera kepala.

Ilustrasi virus Zika. (Wikipedia/ CDC)
Ilustrasi virus Zika. (Wikipedia/ CDC)

Awalnya terkait dengan "senjata sonik", penjelasannya berkisar dari sindrom seperti gegar otak hingga cedera gelombang mikro.

Baca Juga: Takut Kena Virus, Cara Pria Ini Jaga Kebersihan Smartphone Bikin Ngakak

Dalam penelitian terbaru, analisis kimia menemukan insektisida yang mengganggu cholinesterase, termasuk insektisida Organofosfat Temephos.

Kandungan kimia tersebut berada dalam sampel darah dari 6 dari 10 diplomat yang dikirim ke Kuba.

Tes juga menemukan 3-PBA, insektisida umum lainnya, di sebagian besar diplomat.

Baca Juga: Typoid Mary, Perempuan Penyebar Virus ke Jutaan Orang

Alon Friedman, penanggung jawab penelitian dari Universitas Ben Gurion menyebutkan bahwa kasus itu ada hubungannya dengan peningkatan intensitas pengasapan yang dilakukan pada hewan vektor perantara seperti nyamuk.

Ilustrasi pengasapan untuk membasmi nyamuk. (Pixabay/ Ernesto Eslava)
Ilustrasi pengasapan untuk membasmi nyamuk. (Pixabay/ Ernesto Eslava)

"Eksposur mereka berhubungan dengan peningkatan tajam (sebanyak lima kali lebih sering) dalam pengasapan luar ruangan yang diatur oleh Kementerian Luar Negeri Kanada di sekitar perumahan diplomatik di Havana, Kuba," komentar Friedman dikutip dari BuzzFeedNews.

Friedman menjelaskan bahwa situasinya mirip dengan krisis virus Zika 2016.

Baca Juga: Awas, Nyamuk Berpotensi Sebarkan Virus Baru

Ketika virus Zika mengamuk di seluruh Amerika Selatan dan Tengah, Kuba meningkatkan praktik pengasapannya terhadap nyamuk.

Catatan penelitian menyebutkan bahwa peningkatan signifikan dalam frekuensi pengasapan di sekitar dan di dalam rumah staf mulai Januari 2017 berbanding lurus dengan gejala yang dilaporkan.

Sampai saat ini, Departemen Luar Negeri AS dan Kanada masih menyelidiki virus misterius yang disebabkan hewan kecil tersebut.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB