Mencetak Rekor, China Berhasil Menumbuhkan Tanaman di Bulan

Ini merupakan pertama kalinya manusia bisa menumbuhkan tanaman di sisi gelap Bulan.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 09 Oktober 2019 | 17:30 WIB
Ilustrasi Bulan. (Pixabay/ Ponciano)

Ilustrasi Bulan. (Pixabay/ Ponciano)

Hitekno.com - Setelah mencetak rekor terkait tempat pendaratannya, sekelompok ilmuwan China yang tergabung dalam proyek luar angkasa berhasil menumbuhkan tanaman di Bulan. Tak sekedar berhasil menumbuhkan, namun ini berarti ilmuwan China berhasil mencetak rekor dalam menumbuhkan tanaman di dalam kondisi ekstrem Bulan.

Pesawat luar angkasa China, Chang'e-4 berhasil mendarat di sisi jauh Bulan.

Misi bulan sebelumnya, sebagian besar terfokus pada sisi Bulan yang menghadap Bumi.

Baca Juga: Daftar Lagu untuk Misi NASA ke Bulan Bisa Didengarkan di Spotify

Tempat pendaratan Chang'e-4 merupakan sisi terjauh dari Bulan yang sebelumnya belum pernah terjangkau oleh pesawat luar angkasa mana pun, termasuk milik Rusia dan Amerika Serikat.

Sisi yang menghadap Bumi masih terjangkau dari cahaya sementara sisi gelapnya sangat minim cahaya sehingga menghasilkan suhu dingin yang ekstrem.

Ilustrasi tanaman kapas yang berhasil tumbuh di Bulan. (Twitter/ PDChina)
Ilustrasi tanaman kapas yang berhasil tumbuh di Bulan. (Twitter/ PDChina)

Mencetak rekor, ilmuwan China justru berhasil menumbuhkan tanaman kapas pada kondisi tersebut.

Baca Juga: 50 Tahun Setelah Misi Bulan, Para Astronot Apollo 11 Bertemu Kembali

Dilansir dari Digital Trends, tanaman kapas adalah salah satu dari beberapa organisme yang terbungkus dalam biosfer mini dengan berat hanya 2,6 kilogram.

Biosfer mini juga mempunyai tekanan sekitar 1 atmosfer yang berada di atas lander (pendarat).

Organisme mengalami lingkungan yang sebagian besar mirip dengan yang ada pada Bumi.

Baca Juga: Desain Bocah 12 Tahun Ini Dipilih NASA untuk Misi ke Bulan dan Mars

Namun, organisme tersebut harus bersaing dan berjuang melawan radiasi luar angkasa dan mikro gravitasi (microgravity).

Rekonstruksi 3D dari tanaman kapas yang tumbuh di Bulan. (Chongqing University)
Rekonstruksi 3D dari tanaman kapas yang tumbuh di Bulan. (Chongqing University)

Dalam sebuah wawancara dengan IEEE Spectrum, pemimpin proyek penelitian, Xie Gengxin, menjelaskan bahwa lebih banyak tantangan dalam menumbuhkan tanaman di Bulan.

"Chang'e-4 menuntut agar berat (percobaan) tidak melebihi tiga kilogram. Itu sebabnya penting untuk memilih sampel biologis dalam percobaan dengan hati-hati," kata Xie Gengxin.

Baca Juga: Rayakan 50 Tahun Pendaratan di Bulan, Lego Bikin Set Apollo 11

Pada akhirnya, tim memilih lima spesies organisme biologis untuk dikirim ke Bulan: biji kapas, biji kentang, biji arabidopsis, ragi, dan telur lalat buah.

Sebagian besar tanaman yang dibawa mati dengan cepat, tetapi biji tanaman kapas berhasil tumbuh.

Sebelumnya, manusia pernah menumbuhkan tanaman di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) namun belum pernah menumbuhkan tanaman di Bulan, apalagi di sisi tergelap Bulan.

Namun terlepas tanaman kapas sudah memiliki beberapa daun, ia langsung mati dalam waktu 1 hari di Bulan, yang setara 2 minggu di Bumi.

Selama 1 malam di Bulan, suhu di sana turun secara dramatis tanpa pemanasan eksternal sehingga tanaman tersebut tidak bisa bertahan karena dingin.

Selain tanaman di Bulan, dalam misi Chang’e 6 pada awal 2020, ilmuwan China ingin membawa hewan berupa kura-kura untuk percobaan di Bulan.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB