Hitekno.com - Sebuah naskah kuno berusia 2.000 tahun menyimpan misteri yang sulit diungkap. Namun, para ilmuwan akhirnya punya cara unik untuk ungkap misteri naskah kuno berusia 2.000 tahun tersebut.
Adalah para ilmuwan asal Inggris yang memecahkan misteri naskah kuno dengan menggunakan cahaya yang lebih terang dari cahaya Matahari.
Cara ini dianggap ampuh untuk mengungkap isi naskah kuno yang berasal dari letusan Gunung Vesuvius pada 79 Masehi lalu.
Baca Juga: Berbekal Metal Detector, Pria Ini Menemukan Emas Langka Senilai Rp 190 Juta
Setidaknya, gulungan naskah ini memiliki empat potongan naskah yang isinya telah menjadi misteri dalam waktu yang cukup lama.
Naskah kuno ini disebut-sebut berasal dari Perpustakaan Herculaneum yang terkubur akibat letusan dahsyat Gunung tersebut.
Dilansir dari The Guardian, naskah kuno ini diteliti di fasilitas Diamond Light Source yang berada di Oxfordshire, Inggris. Di lokasi ini para ilmuwan menggunakan akselerator partikel yang bisa memproduksi cahaya lebih terang dari Matahari.
Baca Juga: Makan Kuda Kesayangannya Sendiri, Cewek Cantik Ini Dapat Ancaman Pembunuhan
Tampilan alat ini mirip dengan CT Scan untuk mengetahui isi tubuh manusia sebelum melakukan pembedahan. Cahaya terang ini akan menyoroti naskah kuno tersebut sehingga membuatnya menjadi gambar dua dimensi.
Hasilnya, para ilmuwan dapat merekonstruksi bentuk tiga dimensi tersebut dan membaca teks tanpa perlu merusaknya.
Setelah diteliti, tinta pada naskah kuno ini sulit terbaca walaupun sudah menggunakan alat canggih. Namun, para ilmuwan berharap akan lebih lanjut mempelajari densitas kertas pada naskah kuno tersebut.
Baca Juga: Menyeramkan, Hewan Berkaki 14 Ini Bisa Menyantap Buaya dengan Kejam
Penelitian masih terus dilanjutkan untuk menemukan berbagai hal terpendam pada naskah kuno berusia 2.000 tahun ini. Ilmuwan berharap dapat mengembangkan algoritma machine learning yang dapat mempelajari tulisan misterius tersebut.
Lebih lanjut, para ilmuwan mengungkapkan bahwa naskah kuno berusia 2.000 tahun ini sangat langka dan berharga demi perkembangan ilmu penelitian ke depannya. Jadi, mari bersabar hingga para ilmuwan berhasil menemukan hasil penelitian ini ya.
Baca Juga: Ternyata Tidak Ada Ular di Irlandia, Ini Penyebabnya