Hitekno.com - Greta Thunberg, aktivis cilik yang peduli atas isu perubahan iklim mendapatkan simpati dari ilmuwan dan juga netizen internasional. Bagaimana tidak, atas suaranya yang sangat lantang di forum PBB, gadis cilik yang digadang-gadang menerima Nobel Perdamaian ini mendapatkan ancaman pembunuhan.
Greta Thunberg yang masih berusia 16 tahun, mulai meroket namanya ketika pada tahun 2017 mengunjungi penduduk asli Amerika yang menentang pipa dalam proyek Dakota Access.
Oleh penduduk asli AS, proyek Dakota Access diklaim mencemari lingkungan dan air untuk kebutuhan sehari-hari termasuk air minum mereka.
Baca Juga: Sedih Banget, Mamalia Imut Ini Resmi Punah pada 2019 karena Perubahan Iklim
Thunberg bersuara keras memperjuangkan hak-hak penduduk asli di North Dakota, Amerika Serikat sehingga popularitasnya menarik perhatian aktivis lingkungan internasional serta pemimpin suku asli di negara bagian tersebut.
Greta Thunberg juga langsung menarik simpati internasional saat pidatonya dengan kata "How dare you! (Berani-beraninya kau!) disuarakan pada acara KTT Iklim (Climate Summit) selama Majelis Umum PBB 2019 berlangsung.
Video pidatonya yang dibagikan oleh akun fanspage Twitter Wired bahkan telah mendapatkan lebih dari 170 ribu Like dan telah ditonton lebih dari 14,5 juta kali.
Baca Juga: NASA Ungkap Letusan Gunung Agung Bisa Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim
Suara lantangnya menentang politik global yang tidak sejalan dalam semangat memerangi perubahan iklim diduga menjadi pemicu banyaknya haters atau pembenci dari Thunberg.
Sebuah jembatan di Roma, Italia, menjadi tempat ancaman teror pembunuhan yang ditujukan pada Thunberg.
Menggunakan boneka dikepang yang mengilustrasikan Thunberg, boneka itu digantung tepat di bawah salah satu jembatan di Roma.
Baca Juga: Di Luar Dugaan, Pohon Bisa Atasi Perubahan Iklim Lebih Kuat
Pada boneka, melekat tulisan "Greta is Your God (Greta adalah Tuhanmu) yang kemungkinan menyindir gerakan yang mendukung aktitivis cilik tersebut.
Menurut laporan dari media lokal Italia, la Republica, gerakan yang mengklaim berada pada teror itu disebut sebagai "The Awake".
Baca Juga: Perubahan Iklim Makin Parah dan Krisis Besar Dimulai Tahun 2040
Walikota Roma, Virginia Raggi, mengunggah cuitan kecaman di akun Twitter miliknya.
Raggi menjelaskan bahwa teror seperti itu digambarkan sebagai tindakan yang memalukan.
Dikutip dari UNILAD, pada akhir September 2019, Greta bersuara lantang di depan para delegasi negara di seluruh dunia dan menjelaskan bahwa perubahan iklim masih belum ditangani secara baik karena politik global yang masih mementingkan uang.
Saat itu Greta mengucapkan," Orang-orang menderita. Orang-orang sekarat dan ekosistem telah rusak. Kita berada di awal kepunahan massal, dan yang Anda bicarakan hanyalah uang dan dongeng pertumbuhan ekonomi abadi. How dare you (Berani-beraninya kau!).
Suara lantang dalam menyuarakan perubahan iklim dan isu lingkungan internasional membuat Greta Thunberg mempunyai banyak musuh, termasuk ancaman pembunuhan yang ditujukan kepadanya.