NASA Pamer Baju Astronot Perempuan Pertama di Bulan, Ini Wujudnya

NASA memperkenalkan prototipe baju astronot terbaru yang akan dikenakan oleh perempuan pertama di Bulan.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 17 Oktober 2019 | 13:30 WIB
Logo NASA. (Shutterstock)

Logo NASA. (Shutterstock)

Hitekno.com - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA berencana kembali mengirimkan manusia ke Bulan. Dan nantinya astronot yang dikirim adalah perempuan.

Untuk itu, NASA memamerkan prototipe baju astronot terbaru yang akan dikenakan perempuan pertama di Bulan.

Dalam sebuah acara di kantor pusat NASA, Jim Bridenstine selaku Administator NASA dan insinyur pakaian luar angkasa berbagi pandangannya tentang dua pakaian antariksa generasi berikutnya yang dirancang untuk program Artemis.

Baca Juga: Gokil, Astronot Berhasil Kembangkan Daging Sapi di Luar Angkasa

Program Artemis sendiri merupakan nama misi yang diberikan NASA untuk pendaratan perempuan pertama di Bulan pada 2024 mendatang.

"Setelah mengirim manusia ke Bulan, kami akan pergi ke Mars. Untuk pergi ke Mars, kita perlu menggunakan Bulan sebagai tempat pembuktian. Oleh karena itu, kami rasa perlu memperbarui pakaian antariksa," ucap Bridenstine, sebagaimana dilansir laman Space.com.

Dua prototipe baju astronot yang dipamerkan NASA dirancang untuk dua bagian terpisah dari misi awak ke Bulan.

Baca Juga: Melesat Cepat ke Luar Orbit Bumi, Astronot Ini Unggah Gambar Menakjubkan!

Pakaian yang disebut Exploration Extravehicular Mobility Unit (xEMU) merupakan jas berwarna merah, putih, dan biru yang dirancang untuk dikenakan para astronot yang menjelajahi permukaan Bulan, khususnya di kutub selatan.

NASA memperkenalkan baju astronot perempuan. [NASA/Joel Kowsky]
NASA memperkenalkan baju astronot perempuan. [NASA/Joel Kowsky]

Pakaian xEMU akan menjadi pakaian antariksa pertama yang dikenakan di permukaan Bulan sejak program Apollo pada 1972 silam.

Pakaian tersebut mencakup sejumlah peningkatan dan NASA mengklaim pakaian tersebut akan semakin memudahkan mereka bergerak lebih mudah.

Baca Juga: Astronot Amerika Dituduh Bobol Rekening Suami dari Luar Angkasa, Kok Bisa?

Selain itu, dengan teknologi carbon dioxide scrubbing yang telah ditingkatkan, para astronot akan dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk menjalankan misinya, yaitu sekitar selama 8 jam.

Pakaian tersebut juga memiliki jahitan yang lebih baik dengan desain yang dirancang untuk mencegah debu Bulan, masalah utama yang ditemukan pada pakaian era misi Apollo.

Pakaian kedua adalah Orion Crew Survival System yang merupakan pakaian berwarna oranye terang yang akan dikenakan oleh para astronot ketika mereka meluncur ke ruang angkasa di dalam kapsul Orion dan kembali ke Bumi.

Baca Juga: Jika Meninggal di Luar Angkasa, Ini 5 Perlakuan Pada Tubuh Astronot

NASA memperkenalkan baju astronot perempuan. [NASA/Joel Kowsky]
NASA memperkenalkan baju astronot perempuan. [NASA/Joel Kowsky]

NASA berencana mengirim satu setel pakaian xEMU ke Stasiun Luar Angkasa dalam dua tahun untuk menguji pakaian tersebut di luar angkasa sebelum disempurnakan.

Itulah baju astronot yang dipamerkan NASA untuk dikenakan perempuan pertama di Bulan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB