Arkeolog Temukan 30 Peti Mati Kayu Berusia 3.000 Tahun, Bekas Ritual Apa?

Peti mati kayu ini disebut sebagai cachette of the priest yang membuatnya diduga sebagai makam para pendeta Mesir kuno.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia

Posted: Selasa, 22 Oktober 2019 | 19:00 WIB
30 peti mati kayu. (Egyptian Ministry of Antiquities)

30 peti mati kayu. (Egyptian Ministry of Antiquities)

Hitekno.com - Arkeolog asal Mesir belum lama ini mengumumkan telah menemukan 30 peti mati kayu berusia 3.000 tahun. Ditemukan di situs El-Assasif, peti mati kayu ini menimbulkan tanya. Banyak yang menyebut bahwa peti mati tersebut merupakan bekas ritual kuno.

Peti mati kayu berusia 3.000 tahun ini berisi mumi dan ditemukan oleh para arkeolog pada 19 Oktober 2019 lalu di dekat Luxor, Mesir.

Menurut arkeolog, peti mati kayu ini disebut sebagai cachette of the priest yang membuatnya diduga sebagai makam para pendeta Mesir kuno.

Baca Juga: Hiu Sepanjang 4 Meter Berhasil Ditangkap, Ilmuwan Malah Dibuat Bingung

Di body peti mati kayu ini terukir lukisan-lukisan yang nampak begitu rapi dan terawat. Nampak, ukiran tersebut memperlihatkan pola rumit, dewa-dewa Mesir, dan tulisan hieroglif.

30 peti mati kayu. (Egyptian Ministry of Antiquities)
30 peti mati kayu. (Egyptian Ministry of Antiquities)

Dilansir dari Live Science, seorang ahli barang antik Mesir bernama Khaled al-Anani, peti mati kayu ini dibuat dengan cat luar biasa yang dijaga dan terawat dengan baik.

Saat pertama kali ditemukan, peti mati kayu ini disusun dalam dua lapisan dengan 18 peti mati di lapisan atas dan 12 peti mati lainnya di lapisan bawah.

Baca Juga: Buaya dan Gajah Ini Bertarung Hebat, Kira-kira Siapa yang Menang Ya?

Mumi-mumi dalam peti mati kayu ini terdiri dari 23 pria dewasa, 5 wanita dewasa, dan 2 anak-anak.

Dua peti mati yang dibuka nampak seorang pria dewasa dan seorang wanita dewasa. Masih sangat terawat, kedua mumi ini dibalut dengan kain yang masih utuh dan menutupi seluruh wajah dan badan mumi.

30 peti mati kayu. (Egyptian Ministry of Antiquities)
30 peti mati kayu. (Egyptian Ministry of Antiquities)

Penggalian dan penelitian terkait penemuan peti mati kayu berisi mumi ini terus dilakukan. Besar harapan jika nantinya akan ada catatan baru mengenai situs El-Assasif di Mesir ini.

Baca Juga: Antisipasi Serangan Drone, Begini Canggihnya Radar di Istana Merdeka

Lebih lanjut, penelitian dan penemuan ini diharapkan dapat menjelaskan mengenai latar belakang kehidupan para mumi yang dimakamkan dengan mengenakan jubah.

Menurut rencana, penemuan 30 peti mati kayu berusia 3.000 tahun ini akan segera dipindahkan dari Luxor ke Museum Mesir Besar di Kairo.

Baca Juga: Selama Pelantikan Presiden, Area Terlarang untuk Drone di Istana Diperluas

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB