Hitekno.com - Arkeolog asal Mesir belum lama ini mengumumkan telah menemukan 30 peti mati kayu berusia 3.000 tahun. Ditemukan di situs El-Assasif, peti mati kayu ini menimbulkan tanya. Banyak yang menyebut bahwa peti mati tersebut merupakan bekas ritual kuno.
Peti mati kayu berusia 3.000 tahun ini berisi mumi dan ditemukan oleh para arkeolog pada 19 Oktober 2019 lalu di dekat Luxor, Mesir.
Menurut arkeolog, peti mati kayu ini disebut sebagai cachette of the priest yang membuatnya diduga sebagai makam para pendeta Mesir kuno.
Baca Juga: Hiu Sepanjang 4 Meter Berhasil Ditangkap, Ilmuwan Malah Dibuat Bingung
Di body peti mati kayu ini terukir lukisan-lukisan yang nampak begitu rapi dan terawat. Nampak, ukiran tersebut memperlihatkan pola rumit, dewa-dewa Mesir, dan tulisan hieroglif.
Dilansir dari Live Science, seorang ahli barang antik Mesir bernama Khaled al-Anani, peti mati kayu ini dibuat dengan cat luar biasa yang dijaga dan terawat dengan baik.
Saat pertama kali ditemukan, peti mati kayu ini disusun dalam dua lapisan dengan 18 peti mati di lapisan atas dan 12 peti mati lainnya di lapisan bawah.
Baca Juga: Buaya dan Gajah Ini Bertarung Hebat, Kira-kira Siapa yang Menang Ya?
Mumi-mumi dalam peti mati kayu ini terdiri dari 23 pria dewasa, 5 wanita dewasa, dan 2 anak-anak.
Dua peti mati yang dibuka nampak seorang pria dewasa dan seorang wanita dewasa. Masih sangat terawat, kedua mumi ini dibalut dengan kain yang masih utuh dan menutupi seluruh wajah dan badan mumi.
Penggalian dan penelitian terkait penemuan peti mati kayu berisi mumi ini terus dilakukan. Besar harapan jika nantinya akan ada catatan baru mengenai situs El-Assasif di Mesir ini.
Baca Juga: Antisipasi Serangan Drone, Begini Canggihnya Radar di Istana Merdeka
Lebih lanjut, penelitian dan penemuan ini diharapkan dapat menjelaskan mengenai latar belakang kehidupan para mumi yang dimakamkan dengan mengenakan jubah.
Menurut rencana, penemuan 30 peti mati kayu berusia 3.000 tahun ini akan segera dipindahkan dari Luxor ke Museum Mesir Besar di Kairo.
Baca Juga: Selama Pelantikan Presiden, Area Terlarang untuk Drone di Istana Diperluas