BMKG: Musim Hujan di Sebagaian Wilayah Indonesia Mundur ke Desember 2019

Kita mesti sabar dengan suhu panas ini.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 25 Oktober 2019 | 19:17 WIB
Logo BMKG. (BMKG)

Logo BMKG. (BMKG)

Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan perkiraan awal musim hujan di Indonesia mundur hingga November dan Desember 2019.

Di sebagian besar wilayah Indonesia, malahan bisa mundur hingga Desember 2019.

"Musim hujan di banyak wilayah mundur satu hingga dua dasarian," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin dalam temu media di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Baca Juga: Penjelasan BMKG Soal Kabar Cuaca Panas Ekstrem 3 Hari ke Depan

Ia mengatakan awal musim hujan di banyak wilayah akan terjadi pada November dan Desember 2019.

Namun, hujan pada awal November 2019 diperkirakan masih rendah dan diperkirakan akan mulai signifikan pada akhir November dan Desember 2019.

Pada dua bulan tersebut, pertumbuhan awan hujan akan mulai signifikan, sementara potensi suhu panas juga diperkirakan tidak akan terjadi lagi.

Baca Juga: Menurut BMKG, Inilah Penyebab Suhu Siang Hari Bisa Panas Banget

Sementara itu, puncak musim hujan diprediksikan akan terjadi pada Januari hingga Februari dengan kondisi normal hingga di bawah normal.

Ilustrasi cuaca panas. (pixabay/stux)
Ilustrasi cuaca panas. (pixabay/stux)

Awal musim hujan di beberapa wilayah seperti Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua Barat, akan terjadi pada November hingga Desember.

"Jadi awal musim hujan di wilayah Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua Barat, umumnya antara November hingga Desember, sehingga sampai Oktober ini kondisi cuaca umumnya diprediksikan antara cerah hingga berawan," katanya.

Baca Juga: Ramai Langit Merah di Muaro Jambi, Ini Penjelasan BMKG

Kemudian, ia juga mengatakan pada awal November 2019 posisi kulminasi matahari sudah mulai menjauh dari Wilayah Jawa dan sekitarnya.

Selanjutnya pertumbuhan hujan juga ia harapkan pada awal November 2019 sudah terbentuk awan sehingga bisa menyerap sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Ibu Kota Baru Minim Bencana, BMKG Ungkap Soal 3 Sesar Aktif di Kaltim

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB