Seekor Anjing Sukses Temukan Pemakaman Kuno Berusia 3.000 Tahun

Usaha anjing menemukan pemakaman kuno berusia 3.000 tahun ini dilakukan tanpa sama sekali merusak dan menghancurkan situs kuno tersebut.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia

Posted: Selasa, 29 Oktober 2019 | 08:30 WIB
Ilustrasi anjing. (Pixabay/ Fran__)

Ilustrasi anjing. (Pixabay/ Fran__)

Hitekno.com - Hewan anjing diketahui memiliki kemampuan yang luar biasa dengan menggunakan indra penciuman. Kemampuan ini membuat seekor anjing di Kroasia berhasil menemukan sebuah pemakaman kuno berusia 3.000 tahun.

Anjing kerap kali digunakan dalam beberapa bidang pekerjaan seperti kepolisian untuk deteksi penyelundupan narkoba hingga kedokteran yang digunakan untuk mendeteksi sel kanker hanya melalui indra penciuman hewan ini.

Dalam laporan terbaru, seekor anjing rupanya memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang arkeologi. Hal ini terbukti usai anjing tersebut berhasil membantu para arkeolog menemukan makan berusia 3.000 tahun di Kroasia.

Baca Juga: Rekonstruksi Wajah Tengkorak Berusia 600 Tahun Terkuak, Gimana Ya Hasilnya?

Bahkan usaha anjing menemukan pemakaman kuno berusia 3.000 tahun ini dilakukan tanpa sama sekali merusak dan menghancurkan situs kuno tersebut.

Para arkeolog percaya bahwa tugas si anjing ini bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, menemukan pemakaman kuno sangat berbeda dengan tugas anjing dalam lembaga kepolisian.

Secara ilmiah, kemampuan anjing untuk temukan pemakaman kuno berusia 3.000 tahun ini terjadi akibat kemampuan anjing untuk mengidentifikasi sebuah situs pemakaman bersejarah.

Baca Juga: Lima Beruang Hitam Memasuki Sekolah, Petugas Terpaksa Membunuh Mereka

Hal ini karena anjing menggunakan penciumannya untuk menemukan aroma tubuh manusia yang membusuk. Kemampuan ini membuat anjing dapat menentukan lokasi dengan akurasi terbaiknya.

Ilustrasi anjing sebagai hewan peliharaan yang setia. (Pixabay/ Steve Bidmead)
Ilustrasi anjing. (Pixabay/Steve Bidmead)

Sebelum sukses menemukan pemakaman kuno berusia 3.000 tahun, seekor anjing juga pernah digunakan untuk menemukan sisa-sisa peninggalan di era perang sipil dan revolusi.

Lebih lanjut, alasan para arkeolog menggunakan ajing untuk penemuan ini adalah karena metode menggunakan anjing ini dianggap lebih akurat dan tidak bersifat destruktif.

Baca Juga: BMKG: Musim Hujan di Wilayah Indonesia Mundur Hingga Desember

Penemuan pemakaman kuno berusia 3.000 tahun ini dilakukan dengan memanfaatkan empat anjing betina jenis Belgian Malinois dan German Shepherds yang sudah terlatih. Hasilnya ada 10 situs pemakaman yang sudah ditemukan.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB