Pria Ini Potong Jari karena Digigit Ular, Padahal Dokter Bilang Tidak Perlu

Pria malang satu ini memercayai mitos lokal sehingga ia mengamputasi jarinya sendiri.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Sabtu, 02 November 2019 | 20:00 WIB
Ilustrasi tangan Zhang dan ular yang menggigitnya. (Kolase Weibo dan Wikimedia)

Ilustrasi tangan Zhang dan ular yang menggigitnya. (Kolase Weibo dan Wikimedia)

Hitekno.com - Seorang pria ini mengalami "bad luck" atau ketidakberuntungan luar biasa setelah memercayai mitos yang salah. Bagaimana tidak, ia terlanjur memotong jarinya setelah digigit oleh ular berbisa.

Sebuah kisah yang cukup absurd beserta hasil rontgen seorang pria malang yang kehilangan jarinya berhasil viral di Weibo (media sosial China).

Kejadian yang cukup unik ini dialami oleh seorang petani di Shangyu provinsi Zhejiang, China.

Baca Juga: Menyeramkan, Hewan Berkaki 14 Ini Bisa Menyantap Buaya dengan Kejam

Petani berusia 60 tahun yang bernama Zhang harus melakukan perjalanan sejauh 80 kilometer ke rumah sakit di Hangzhou untuk menerima perawatan.

Selama perjalanan itu, jarinya berdarah karena sebelumnya ia bertindak gegabah dengan mengamputasi jari seorang diri.

Deinagkistrodon acutus atau ular lima langkah. (Wikimedia Common/ LiuJimFood)
Deinagkistrodon acutus atau ular lima langkah. (Wikimedia Common/ LiuJimFood)

Ketika berada di ladang lereng gunung, Zhang digigit ular yang ia yakini sebagai ular "lima langkah".

Baca Juga: China Alami Krisis Babi, Virus Mematikan Menginfeksi Puluhan Juta Hewan

Mitos lokal yang beredar Zhejiang, China mengungkapkan bahwa jika seseorang tergigit oleh ular "lima langkah" dan tidak menghilangkan bisanya, maka orang tersebut bisa mati ketika sudah melangkah sebanyak lima kali.

Dikutip dari South China Morning Post, Ren Jinping seorang dokter pada sebuah sakit di Hangzhou, China menjelaskan bahwa kondisi Zhang baik-baik saja saat di rumah sakit (kecuali bagian jarinya).

Ia tidak menunjukkan gejala seperti sakit kepala, kesulitan bernapas atau pendarahan dari gusi.

Baca Juga: Bantai Hewan Eksotis, Perempuan Cantik Ini Dapat Ancaman Pembunuhan

Namun demikian, dokter memberinya serum anti-racun dan membersihkan lukanya.

Hasil rontgen dari Zang yang menunjukkan bahwa jari tangannya sudah terpotong. (Weibo)
Hasil rontgen dari Zang yang menunjukkan bahwa jari tangannya sudah terpotong. (Weibo)

Para dokter di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Cina Hangzhou menyayangkan sikap gegabah Zhang karena telah menghilangkan jarinya sendiri.

Mereka menjelaskan bahwa Zhang salah paham dan "ular lima langkah" yang ia percayai tidak mematikan seperti bayangan Zhang.

Baca Juga: 5 Hewan Eksotis yang Membunuh Pemiliknya, Salah Satunya Ada di Indonesia

Ular lima langkah yang diidentifikasi sebagai spesies Deinagkistrodon acutus memang berbisa, namun bisa miliknya tidak cukup kuat untuk membuat Zhang mati sehingga ia tidak perlu mengamputasinya.

Menurut laporan dari Science Alert, ilmuwan dari Queensland di Australia menyarankan bahwa kita tidak boleh memotong atau bahkan menyedot luka dari gigitan ular berbisa.

Ular hidung tajam atau Deinagkistrodon. (Wikipedia/ Danleo)
Ular hidung tajam atau Deinagkistrodon. (Wikipedia/ Danleo)

Kamu hanya perlu membungkus luka secara erat dengan perban, tetap diam dan tenang (racun bisa cepat menyebar jika jantung berdebar kencang), serta langsung pergi ke rumah sakit.

Kita tidak boleh membersihkan luka agar racun dapat diambil oleh petugas kesehatan dan digunakan untuk mengidentifikasi ular berbisa apa yang telah menggigit korban.

Identifikasi itu memungkinkan dokter memberikan anti-racun yang tepat secepat mungkin.

Kembali ke Zhang, kini dia mendapatkan dua kabar yaitu kabar baik dan kabar buruk.

Kabar baiknya, Zhang masih hidup dari gigitan ular berbisa yang ia takuti sebelumnya dan kabar buruknya adalah jari Zhang tidak dapat dipasang kembali karena ia meninggalkannya di lereng gunung.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB