Ditemukan Spesies Kuno Baru, Berkaki Manusia Tapi Berlengan Kera

Danuvius guggenmosi mempunyai alat penggerak aneh yang tidak pernah ditemukan ilmuwan sebelumnya.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 07 November 2019 | 16:45 WIB
Fosil Danuvius guggenmosi, spesies kera dengan kaki mirip manusia. (YouTube/ CampusTV Tubingen)

Fosil Danuvius guggenmosi, spesies kera dengan kaki mirip manusia. (YouTube/ CampusTV Tubingen)

Hitekno.com - Ilmuwan baru saja menemukan seekor spesies kuno dengan bentuk yang unik. Bagaimana tidak, mereka menemukan fosil seekor spesies kera aneh dari 11 juta tahun lalu yang memiliki "kaki manusia" dan lengan yang mirip kera.

Penelitian mengenai penemuan spesies kuno di situs arkeologi Bavaria, Jerman telah diterbitkan di jurnal Nature.

Makhluk yang mempunyai alat penggerak aneh tersebut belum pernah ditemukan oleh ilmuwan sebelumnya.

Baca Juga: Karena Alasan Agama, Keluarga Ini Sembunyikan Fosil Hewan Prasejarah

Profesor Madelaine Bohme dari Universitas Tubingen, Jerman menjelaskan bahwa leluhur kera kuno kemungkinan tidak berkembang di Afrika, melainkan di Eropa.

Spesies kuno anyar itu dinamakan oleh ilmuwan sebagai Danuvius guggenmosi.

Danuvisu memiliki lengan memanjang mirip kera modern. (Jurnal Nature/ Jackle)
Danuvisu memiliki lengan memanjang mirip kera modern. (Jurnal Nature/ Jackle)

Kata Danuvius berasal dari nama Dewa Sungai yang dipercayai bangsa Celtic-Roman sementara "guggenmosi" adalah kata yang digunakan untuk menghormati Sigulf Guggenmos, seseorang yang menemukan tempat fosil tersebut.

Baca Juga: Ditemukan Fosil Dinosaurus Dewa Naga, Tapi Herbivora

Masih banyak ilmuwan yang tidak tahu secara pasti asal usul hominin, kelompok spesies yang mencakup manusia dan kerabat dekat mereka setelah mereka berpisah dari garis keturunan simpanse.

Itu karena para ilmuwan tidak memiliki bukti fosil yang sesuai untuk mengungkapnya.

Sejak 1970-an, ahli paleontologi telah menggali banyak fosil spesies kera dari Eropa dan Afrika.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Fosil Hutan Tertua di Dunia, Umurnya 400 Juta Tahun!

Mereka menggali fosil dari zaman Miosen pertengahan hingga akhir atau sekitar 13 juta hingga 5,3 juta tahun lalu.

Danuvius guggenmosi spesies kera dengan kaki mirip manusia. (YouTube/ CampusTV Tubingen)
Danuvius guggenmosi spesies kera dengan kaki mirip manusia. (YouTube/ CampusTV Tubingen)

Ketika itu mereka berpikir garis keturunan kera dan manusia berbeda.

Namun tidak satu pun dari fosil-fosil yang ditemukan mempunyai tulang tungkai yang benar-benar utuh sehingga membatasi para peneliti untuk mengungkapkan bagaimana spesies purba tersebut bergerak.

Baca Juga: Main di Tepi Sungai, Bocah Ini Temukan 11 Fosil Telur Dinosaurus

Kini dengan ditemukan fosil milik Danuvius guggenmosi, ilmuwan dapat melihat fosil tulang tungkai secara utuh.

"Danuvius seperti kera dan hominin dalam satu tubuh. Selain itu siku, tulang punggung bagian bawah dan tulang kering memiliki struktur yang mirip manusia," kata profesor Madelaine Böhme.

Dilansir dari Live Science, lengan yang agak memanjang milik Danuvius guggenmosi menunjukkan bahwa ia menggantung dari pohon ke pohon seperti kera besar modern.

Ilmuwan masih berspekulasi mengenai apakah Danuvius lebih mengandalkan tangan atau kakinya ketika berjalan.

Namun mereka meyakini bahwa Danuvius bisa berjalan tegak seperti manusia dan sesekali akan berayun atau berjalan dengan tangan untuk menghindari predator seperti kucing besar.

Selain mempunyai "kaki manusia", spesies kuno ini memiliki enamel tebal pada giginya yang memungkinkan ia bisa mengunyah makanan keras.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB