Gagal Mendarat di Bulan, India Malah Ganti Sasaran ke Venus

Pengorbit Venus saat ini tengah dirancang India.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 10 November 2019 | 18:30 WIB
Vikram Lander, wahana luar angkasa India yang seharusnya mendarat di Bulan. (ISRO)

Vikram Lander, wahana luar angkasa India yang seharusnya mendarat di Bulan. (ISRO)

Hitekno.com - Satu lagi misi penelitian yang gagal mendarat di Bulan. Setelah Israel, India juga gagal mendaratkan wahana penjelajahnya di satelit Bumi ini.

Gagal mendarat di Bulan tidak membuat India patah arang untuk menjelajahi luar angkasa. Bahkan, Negeri Bollywood kini lebih berani untuk mengeksplorasi destinasi baru, yaitu planet Venus.

Saat ini, ilmuwan dan insinyur yang tergabung dalam Indian Space Research Organisation (ISRO) telah mengajukan proposal rencana mereka untuk menjelajahi Venus kepada pemerintah India.

Baca Juga: NASA Teliti Sampel Debu Bulan, Fakta Mengejutkan Akhirnya Terungkap

Mereka meminta bantuan pemerintah setempat untuk mendanai proyek bernilai tinggi ini. Salah satu isi proposal yang diajukan ISRO adalah pembuatan pesawat antariksa yang akan membawa lebih dari selusin instrumen.

"Tujuan utama adalah untuk memetakan permukaan Venus," ujar seorang ilmuwan ISRO, Nigar Shaji, seperti dikutip dari Space.com pada Minggu (10/11/2019).

Nigar Shaji melanjutkan, pengorbit Venus saat ini tengah dirancang ISRO agar bisa membuat dataset Venus dalam waktu sekitar satu tahun.

Baca Juga: Kabar Gembira, Tanah di Bulan dan Mars Bisa Ditanami Tumbuhan!

Selain memetakan permukaan Venus, misi ini juga akan mengidentifikasi hotspot vulkanik yang tersebar di seluruh Venus.

Ilustrasi planet Venus [Shutterstock].
Ilustrasi planet Venus [Shutterstock].

"Instrumen di atas pesawat ruang angkasa juga akan mempelajari atmosfer planet dan ionosfer, serta bagaimana Venus berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya," imbuh Nigar Shaji.

ISRO sendiri telah mengidentifikasi 16 instrumen yang diajukan kepada pemerintah India yang nantinya disiapkan untuk pemantauan awan, mengidentifikasi sambaran petir, mempelajari aliran udara, hingga mengukur partikel plasma bermuatan tinggi yang melewati Venus dalam perjalanan keluar dari Matahari.

Baca Juga: Ditemukan Es di Kutub Selatan Bulan, Bikin Ilmuwan Kaget!

Sedangkan beberapa instrumen lainnya berasal dari kemitraan internasional, tiga di antaranya berdasarkan rujukan para ilmuwan Amerika Serikat.

Namun menurut Nigar Shaji, ISRO memahami bahwa pendanaan untuk instrumen itu tidak layak, sehingga ketiganya tidak akan ikut diterbangkan.

Jika pengajuan misi disetujui, pesawat antariksa India ke Venus akan meluncur pada Juni 2023 dengan menumpangi Geosynchronous.

Baca Juga: NASA Pamer Baju Astronot Perempuan Pertama di Bulan, Ini Wujudnya

Sebagai informasi, Geosychronous adalah jenis tunggangan serupa yang digunakan dalam misi peluncuran Chandrayaan-2 India ke Bulan.

Jika gagal mendarat di Bulan, bisakah India mendarat di planet Venus nantinya? (Suara.com/ Tivan Rahmat).

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB