Terbuat dari Kolagen, Ilmuwan Singapura Berhasil Ciptakan Kulit Buatan

Kulit buatan ini berguna untuk pengukian hewani untuk kosmetik.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Sabtu, 16 November 2019 | 16:00 WIB
Ilustrasi penelitian. (Pixabay/mwooten)

Ilustrasi penelitian. (Pixabay/mwooten)

Hitekno.com - Ilmuwan Singapura berhasil mencetak sepotong kulit kecil yang akan menjadi pencapaian masa depan untuk pengujian non-hewani untuk kosmetik dan produk lainnya.

Dilansir dari New York Post, kulit buatan tersebut terbuat dari sel-sel kulit dari donor dan kolagen kulit in-vitro yang memiliki sifat kimia dan biologis yang sama dengan kulit manusia.

Manajer laboratoriun, John Koh di perusahaan baru DeNova Siences mengatakan proyek ini bekerja sama dengan Nanyang ological University di Singapura.

Baca Juga: Setelah AS, Kini 3 Ponsel Huawei Diblokir Taiwan, Kenapa?

''Kita dapat melihat d bahwa industri ini bergerak menuju pengujian bebas hewani, jadi kami benar-benar ingin menawarkan solusi untuk pengujian pada kulit tanpa menggunakan kulit binatang atau manusia'' kata Koh.

Ilustrasi ilmuwan. (Pixabay)
Ilustrasi ilmuwan. (Pixabay)

Tim laboratorium tengah mempercepat proses pembuatannya dengan menggunakan mesin cetak untuk memasukkan lapisan-lapisan yang akan membuat pola kulit tersebut mirip seperti kulit manusia.

Waktu mencetak pada setiap bagian kecil dari kulit tersebut membutuhkan waktu kurang dari satu menit untuk dicetak yang merupakan kualitas khas dari proyek ini.

Baca Juga: Cucu Ketiga Jokowi Lahir, Hashtag La Lembah Manah Trending

Setelah dicetak, proses berikutnya campuran ini kemudian diinkubasi selama sekitar dua minggu, lalu sel-sel kulit bertambah banyak dan menambah opacity.

Cetakan tersebut lalu berubah menjadi membran keputihan yang meneyerupai kulit manusia.

Kulit buatan ini dapat digunakan untuk menguji toksisitas atau potensi iritasi suatu bahan dan kualitas penetrasi bahan aktif dalam produk seperti kosmetik.

Baca Juga: Netizen Rekam Momen Epik Dalam Scene Film Joker di Jalanan, Auranya Ngeri!

Sementara itu, timnya penelitian tersebut tengah fokus pada pengembangan kulit yang mencakup sel-sel pigmen Asia untuk menguji efek pemutihan kosmetik dan prosuk perawatan kulit.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB