Hitekno.com - Bulan Saturnus yang diberi nama Titan ternyata mempunyai cairan yang memiliki kesamaan sifat dengan laut di Bumi. Berkat data yang diambil dari pesawat luar angkasa Cassini, ilmuwan dapat mengetahui peta geografi dari Titan sekaligus cairan yang ada di sana.
Sebagai referensi, setiap planet memiliki satelit alaminya sendiri, dan satelit alami dari Bumi adalah Bulan.
Sementara satelit alami milik Saturnus berjumlah 56 buah dengan Titan sebagai satelit terbesar di mana ukurannya lebih besar dari planet Merkurius.
Baca Juga: Jelajahi Area Baru di Planet Mars, Robot NASA Malah Ambil Foto Selfie
Pengamatan sebelumnya menunjukkan bahwa Titan memiliki atmosfer padat seperti Bumi, serta cairan yang stabil di permukaannya.
Lautan Titan terdiri dari hidrokarbon seperti metana dan etana daripada air.
Suhu yang sangat dingin di Titan membuat metana dan etana tidak berakhir menjadi gas seperti di Bumi.
Baca Juga: Satu Hari di Planet Saturnus Cuma 10 Jam, Ini Penjelasannya
Penelitian yang telah diterbitkan di jurnal Nature Astronomy menyebutkan bahwa geografi Titan sangat mirip Bumi sehingga Bulan Saturnus ini mempunyai benua, perbukitan, bukit pasir, dan dataran luas yang dipenuhi danau.
Ilmuwan yang berasal dari Cornell University ini juga menemukan bahwa hujan turun di langit Titan seperti air cair di Bumi.
Studi selanjutnya mengungkapkan bahwa laut dan hidrokarbon terbesar Titan terletak pada ketinggian rata-rata atau "permukaan laut" seperti kondisi kumpulan air di Bumi.
Baca Juga: Selain Cantik, Cincin Saturnus Pengaruhi Atmosfer Planet
Dengan menggunakan informasi toporafi yang baru, peneliti menemukan bahwa danau dan laut cair terbesar Titan mengikuti ketinggian yang relatif konstan terhadap tarikan gravitasi Titan.
Itu seperti yang dilakukan Bumi pada Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
Sifat lainnya juga mirip dengan Bumi. Danau Titan yang lebih kecil muncul pada ketinggian beberapa ratus meter lebih tinggi dari permukaan laut Bulan.
Baca Juga: Penampakan Titan, Bulan Saturnus yang Unik
Dilansir dari Space, itu sangat mirip di Bumi karena sebagai contoh saja, Danau Titicaca di Pegunungan Andes mempunyai tinggi lebih dari 3.650 meter di atas permukaan laut.
Tak berhenti di situ, studi menunjukkan bahwa cairan di Titan terhubung di bawah permukaan Bulan, menyerupai sistem akuifer yang terlihat di Bumi.
"Hidrokarbon tampaknya mengalir di bawah permukaan Titan mirip dengan cara air mengalir melalui batu berpori bawah tanah atau kerikil di Bumi, sehingga danau di dekatnya berinteraksi satu sama lain dan berbagi tingkat cairan yang sama," kata ilmuwan dalam penelitiannya.
NASA berencana akan mengirim pesawat luar angkasa tanpa awak ke Titan pada tahun 2026 untuk melakukan penelitian lebih lanjut, termasuk kemungkinan organisme di dalamnya.