Ditemukan Mikroba Pemakan Batuan Luar Angkasa, Aneh Tapi Nyata

Mikroba ini punya kemampuan unik untuk mendapatkan energi dari sumber luar angkasa anorganik.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 10 Desember 2019 | 07:30 WIB
Ilustrasi luar angkasa. (Pixabay/lumina_obscura)

Ilustrasi luar angkasa. (Pixabay/lumina_obscura)

Hitekno.com - Ilmuwan menemukan mikroba pemakan meteorit atau batuan luar angkasa. Mikroba ini ditemukan pada batuan luar angkasa yang telah terjatuh ke Bumi.

Dari temuan ilmuwan ini, diketahui mikroba pemakan batuan luar angkasa tersebut dapat tumbuh subuh pada logam.

Diberi nama Metallosphaera sedula, para ahli astrobiologi sedang mempelajari mikroba ini dan kemampuannya yang unik untuk mendapatkan energi dari sumber luar angkasa anorganik.

Baca Juga: Gokil, Astronot Berhasil Kembangkan Daging Sapi di Luar Angkasa

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports ini menyebutkan awalnya M. sedula diisolasi dari medan vulkanik di Italia.

Organisme ini merupakan chemolithotrophic, dengan kata lain mereka memanfaatkan energi dari sumber anorganik melalui proses oksidasi.

Tidak seperti organisme lain dari sejenis ini, M. sedula mengonsumsi senyawa anorganik yang ditemukan dalam meteorit.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Objek Berbentuk Belalai Gajah Raksasa di Luar Angkasa

Untuk menyelidiki hal ini, para peneliti menempatkan mikroba tersebut ke bongkahan meteorit NWA 1172 yang telah disterilkan.

Mikroba pemakan bebatuan luar angkasa, Metallosphaera sedula. [Nature.com]
Mikroba pemakan bebatuan luar angkasa, Metallosphaera sedula. [Nature.com]

Meteorit itu sendiri kaya akan kandungan zat besi yang ditemukan 19 tahun lalu di Aljazair.

Para peneliti juga melakukan pengujian yang sama dengan sampel dari permukaan tanah. Hasilnya, meteorit terbukti menjadi makanan utama bagi M. sedula, di mana mikroba itu menghasilkan pertumbuhan dan kolonisasi lebih cepat.

Baca Juga: Astronot Amerika Dituduh Bobol Rekening Suami dari Luar Angkasa, Kok Bisa?

Dilansir laman IFL Science, kemampuan mikroba dalam memakan meteorit juga memiliki kegunaan tersendiri.

Dengan melacak pergerakan konstituen anorganik dari meteorit ke dalam sel mikroba, peneliti dapat melacak sidik jari mikroba yang tersisa di batuan luar angkasa.

Selain itu, ini juga bisa digunakan sebagai alat untuk lebih memahami biogeokimia meteorit dan menemukan bukti kehidupan di luar Bumi. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Baca Juga: 8 Sinyal Misterius Baru dari Luar Angkasa Kembali Tedeteksi, Apa Itu?

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB