Hitekno.com - Para makhluk penghuni laut dalam memang masih menyimpan misteri. Namun ilmuwan mengungkap fakta baru para penghuni laut dalam telah mengalami mutasi mengerikan.
Penemuan fakta mutasi hewan laut dalam ini mencengangkan banyak pihak, termasuk para ilmuwan. Apa yang menyebabkan para makhluk ini bermutasi?
Terletak ribuan meter di bawah laut, hewan laut dalam mengalami mutasi mengerikan karena tumpahan minyak pada kilang di atasnya.
Baca Juga: Hidup di Laut Dalam, Cumi-Cumi Raksasa Terekam Kamera
Ilmuwan menerjunkan kendaraan robot bawah laut atau Remotely Operated Vehicle (ROV) ke dalam 6.000 kaki atau 1.828 meter bawah laut.
Mereka menyelidiki keadaan fauna bawah laut di sekitar Teluk Meksiko, sebuah daerah yang berada di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko.
Ilmuwan yang tergabung di dalam Louisiana University Marine Consortium (LUMCON) meneliti mengenai dampak tumpahan minyak dari lokasi kecelakaan Deepwater Horizon.
Baca Juga: Menyala di Kegelapan, Hiu Baru Laut Dalam Ini Pemangsa yang Sadis
Pada tahun 2010, sekitar empat juta barel minyak menjadikan Teluk Meksiko mengalami "kiamat minyak".
Meski hampir 10 tahun berlalu, dampak tumpahan minyak ternyata masih berpengaruh di kehidupan laut dalam.
Baca Juga: Kejamnya Laut Dalam, Hiu Saja Tak Berdaya dengan Hewan Menyeramkan Ini
Penelitian mereka telah dipublikasikan di jurnal Royal Society Open Science yang bisa diakses secara gratis oleh publik.
Sangat mengejutkan, para peneliti menemukan bahwa banyak udang dan kepiting laut dalam mengalami mutasi mengerikan.
Sebagian tubuh mereka ikut menjadi hitam, bahkan beberapa di antaranya menjadi bengkak.
Baca Juga: Punya "Bibir Filler" Mirip Manusia, Ikan Laut Dalam Ini Sangat Mengerikan!
Terdapat benjolan tumor, capit yang bengkak, dan beberapa bagian tubuh yang dilapisi dengan parasit.
Salju laut (marine snow) yang biasanya putih bahkan berubah menjadi hitam legam karena polusi tumpahan minyak.
Dikutip dari Futurism, Clifton Nunnally, seorang peneliti dari Louisiana University Marine Consortium, menjelaskan bahwa tumpahan minyak ternyata dapat menarik perhatian fauna laut dalam.
"Susunan kimiawi minyak mirip dengan minyak yang ada secara alami pada krustasea. Mereka tertarik ke lokasi minyak, tetapi semuanya menjadi buruk bagi mereka begitu mereka berada di daerah itu," kata Nunnally.
Kepiting biasanya mempunyai lima pasang kaki sehingga jumlah kakinya ada 10.
Namun kepiting yang mengalami mutasi mengerikan justru kebanyakan mengalami kehilangan pada kakinya.
Beberapa di antaranya mempunyai 8 kaki bahkan ada yang hanya mempunyai 4 hingga 5 kaki.
Sebagian udang memiliki punuk kecil di punggungnya. Peneliti memprediksi bahwa itu adalah tumor yang ada di bagian tubuh hewan.
Penelitian mengenai hewan laut dalam yang mengalami mutasi mengerikan ini sangat penting mengingat tumpahan minyak ternyata dapat merusak dan merugikan fauna laut dalam jangka panjang.