Ditemukan Ikan Naga Laut Dalam, Wujudnya Menyeramkan!

Saking menyeramkan, ikan ini dipanggil naga laut dalam.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 15 Desember 2019 | 06:30 WIB
Ikan naga mempunyai wajah dan bentuk menyeramkan. (YouTube/ Radjab80)

Ikan naga mempunyai wajah dan bentuk menyeramkan. (YouTube/ Radjab80)

Hitekno.com - Laut dalam masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap, termasuk makhluk penghuninya. Salah satu yang telah ditemukan adalah ikan predator yang disebut ikan naga laut dalam..

Ikan predator di laut dalam ternyata memiliki adaptasi yang luar biasa sehingga memiliki bentuk wajah dan tubuh menyeramkan.

Tak hanya menyeramkan, ikan naga laut dalam (deep-sea dragonfish) ternyata juga memiliki gigi transparan setajam pisau. 

Baca Juga: Makhluk Laut Dalam Mengalami Mutasi Mengerikan, Ini Penyebabnya

Dengan panjang hanya 15 sentimeter, ikan naga laut dalam (Aristostomias scintillans) memiliki rahang yang sangat besar.

Bahkan jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, maka kepala dan rahang milik ikan predator itu sangat tidak seimbang.

Rahangnya dapat memanjang dan membuka melebihi rahang ikan pada umumnya. Ikan naga laut dalam ini dipenuhi belasan gigi taring transparan yang lebih tajam daripada gigi milik piranha.

Baca Juga: Hidup di Laut Dalam, Cumi-Cumi Raksasa Terekam Kamera

Bahkan peneliti menemukan bahwa gigi mereka mempunyai ketajaman yang hampir setara dengan pisau yang sering diasah.

Ikan laut dalam memiliki gigi transparan. (Jurnal Matter/ Velasco-Hogan)
Ikan laut dalam memiliki gigi transparan. (Jurnal Matter/ Velasco-Hogan)

Penelitian mengenai ikan naga laut dalam ini telah dipublikasikan di jurnal Matter pada awal Juni 2019.

Marc Meyers, salah seorang peneliti dari University of California menjelaskan bahwa gigi transparan ikan naga tersebut menjadi bukti adaptasi luar biasa hewan di laut dalam.

Baca Juga: Menyala di Kegelapan, Hiu Baru Laut Dalam Ini Pemangsa yang Sadis

"Sebagian besar hewan laut dalam memiliki adaptasi yang unik, tetapi fakta bahwa ikan naga memiliki gigi transparan membuat kita bingung mengingat sifat itu biasanya ditemukan pada spesies yang lebih besar," kata Marc Meyers dikutip dari IFLScience.

Para peneliti menemukan spesies ikan predator tersebut di lepas pantai California, Amerika Serikat pada kedalaman sekitar 500 meter.

Mereka menggunakan mikroskop elektron khusus untuk mengamati morfometri, struktur skala nano, dan komposisi gigi tipis ikan naga laut dalam.

Baca Juga: Kejamnya Laut Dalam, Hiu Saja Tak Berdaya dengan Hewan Menyeramkan Ini

Wajah ikan naga dalam jarak dekat. (Jurnal Matter/ Velasco-Hogan)
Wajah ikan naga dalam jarak dekat. (Jurnal Matter/ Velasco-Hogan)

Peneliti menemukan bahwa ikan naga memiliki lapisan luar seperti enamel dan lapisan dentin bagian dalam mirip manusia.

Kristal nano (nanocrystal) yang tersebar di seluruh lapisan gigi diyakini oleh peneliti sebagai pencegah cahaya dapat memantul atau menyebar di permukaan.

Gigi transparan bertindak sebagai kamuflase yang efektif untuk menyembunyikan kekuatan mereka di dalam kegelapan.

Di laut dalam, hampir tidak tidak ada cahaya dan sumber cahaya kecil berasal dari ikan itu sendiri.

Ikan naga laut dalam memiliki photophores kecil yang menghasilkan cahaya sehingga dapat menarik mangsa.

Peneliti berspekulasi bahwa gigi-gigi transparan itu sangat membantu predator sehingga mangsa tidak mengetahui kamuflase sempurna mereka.

Penelitian ikan naga laut dalam ini sangat menarik karena kita bisa mengetahui adaptasi luar biasa hewan untuk bertahan hidup di lingkungan yang sulit.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB