Hitekno.com - Tak hanya robot, kecerdasan buatan, dan drone canggih, teknologi yang akan familiar di masa depan adalah printer 3D. Selangkah lebih dekat, startup ini berhasil mengembangkan rumah minimalis yang dibuat dengan printer 3D.
Biasanya, teknologi canggih hanya bisa dicicipi oleh masyarakat kelas atas yang mempunyai dompet tebal.
Mempunyai misi yang sangat mulia, startup ini justru menghadirkan teknologi terbaru untuk menolong orang-orang yang tidak mampu.
Baca Juga: Tanpa Supir, Bus Ini Dibuat dari Printer 3D
Nantinya, rumah minimalis dari printer 3D akan diperuntukkan bagi warga kelas menengah ke bawah dengan penghasilan kurang dari 200 dolar AS atau Rp 2,8 juta per bulan di Meksiko.
Biasanya, rumah tradisional dengan 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi akan menelan biaya 7.000 dolar AS atau Rp 98 juta di Meksiko.
Namun dengan adanya printer 3D, startup bernama New Story ini mengklaim dapat memangkas biasa yang jauh lebih rendah dari angka tersebut.
Baca Juga: Jadi Pelopor, Fakultas Teknik UGM Kembangkan Printer 3D
Sayangnya, New Story belum mengungkapkan secara rinci berapa total biaya untuk membangun rumah minimalis dengan printer 3D.
New Story merupakan organisasi non-profit sekaligus startup yang berbasis di Silicon Valley, California, Amerika Serikat.
Mereka bekerja sama dengan Icon, perusahaan teknologi konstruksi yang berbasis di Austin.
Baca Juga: Roket dari Printer 3D Disetujui, Tempat Peluncuran Resmi Disediakan
Dikutip dari Fast Company, misi mereka adalah membangun perumahan murah dan terjangkau bagi masyarakat kurang mampu di wilayah Amerika Latin.
Akhir tahun 2019, New Story dan Icon berencana membangun sebanyak 50 rumah dengan printer 3D di Meksiko.
Untuk membangun rumah minimalis, mereka mengandalkan printer 3D yang diberi nama Vulcan II.
Baca Juga: Implan dari Printer 3D Mampu Membuat Tikus Berjalan Lagi, Penemuan Hebat
Mesin berukuran 10 kali 3 meter ini diklaim dapat mencetak bahan-bahan rumah 3D hanya dalam waktu satu hari.
Bahkan pembangunan dan finishing-nya hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja.
Waktu tersebut terhitung sangat singkat jika dibandingkan dengan perumahan tradisional yang biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan.
Printer 3D ini akan dikembangkan lebih lanjut sehingga mereka berencana membangun lebih banyak lagi untuk bisa membantu para tunawisma di Amerika Latin.