5 Penemuan Ilmiah Paling Mengejutkan 2019, Termasuk Gempa di Mars

Sepanjang tahun 2019, para ilmuwan di seluruh dunia melakukan beberapa hal yang mengesankan.

Agung Pratnyawan

Posted: Sabtu, 28 Desember 2019 | 15:15 WIB
Lubang Hitam. (NASA/CXC/Villanova University/J. Neilsen)

Lubang Hitam. (NASA/CXC/Villanova University/J. Neilsen)

Hitekno.com - Sepanjang 2019 ini, para ilmuwan di seluruh dunia telah melakukan sejumlah hal mengejudkan. Beragam penemuan ilmiah paling mengejutkan dan prestasi telah dicapai sepanjang tahun.

Mulai dari mencitrakan lubang hitam untuk pertama kalinya hingga menemukan objek terjauh di tata surya. Inilah pertama kalinya manusia bisa melihat seperti apa lubang hitam.

Pencapaian tersebut merupakan aset berharga untuk generasi manusia di masa mendatang. Selain itu masih banyak hal lain yang dicapai ilmuwan sepanjang 2019 ini.

Baca Juga: Sempat Jadi Perdebatan, Ilmuwan Bakal Ungkap Misteri Gas Metana di Mars

Dilansir dari IFL Science, berikut lima penemuan ilmiah paling mengejutkan di tahun 2019:

1. Objek paling jauh di tata surya

Penampakan dua galaksi yang sedang menyatu, Spooky Face. (University of Washington/ M. Durbin dan B.F. Williams)
Penampakan dua galaksi yang sedang menyatu, Spooky Face. (University of Washington/ M. Durbin dan B.F. Williams)

Pada Januari lalu, wahana antariksa New Horizons berhasil terbang lintas dekat objek yang disebut (486958) 2014 MU69.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan 5.200 Lubang Misterius di Dasar Laut Ini

Dijuluki Arrokoth yang berarti "langit" dalam bahasa Powhatan atau Algonquian, itu merupakan objek paling jauh di tata surya yang pernah dikunjungi.

Arrokoth termasuk dalam jenis objek trans-Neptunus, yaitu benda-benda langit di tata surya yang mengorbit lebih jauh dari obit planet Neptunus. Objek ini diketahui berjarak sekitar 6,4 miliar kilometer dari Matahari.

Dalam pandangan yang diperoleh wahana antariksa New Horizons pada jarak 27.000 kilometer dari Arrokoth, objek tersebut tampak terdiri dari dua lobus besar, di mana lobus yang lebih besar memiliki diameter 19 kilometer dan lobus yang lebih kecil berdiameter 14 kilometer.

Baca Juga: Menakjubkan, Ilmuwan Berhasil Tangkap Suara Ikan Bernyanyi di Air

2. Pendaratan di sisi jauh Bulan

Penampakan sisi jauh Bulan. (CNS)
Penampakan sisi jauh Bulan. (CNS)

China National Space Administration (CNSA) berhasil mendaratkan wahana antariksa Chang'e-4 di sisi jauh Bulan pada awal tahun 2019.

Menurut Xinhua News Agency, wahana nirawak Chang'e-4 menjadi yang pertama yang pernah mendarat di sisi jauh Bulan.

Baca Juga: 4 Peristiwa Luar Angkasa Paling Heboh 2019, dari Gerhana hingga Penampakan

Wahana antariksa Chang'e-4 mendarat di area cekungan Aitken, dekat kutub selatan Bulan yang belum pernah dijelajahi, yang merupakan kawah terbesar, tertua, dan terdalam yang ada di permukaan Bulan.

Pendaratan di sisi jauh Bulan sendiri dipicu karena adanya fenomena yang disebut "penguncian gravitasi", di mana selama ini manusia hanya melihat satu "wajah" Bulan dari Bumi.

Hal itu yang menyebabkan adanya sisi dekat dan sisi jauh Bulan. Sisi jauh Bulan ini juga sering disebut sebagai sisi gelap dalam artian tidak terlihat.

Sisi jauh Bulan memiliki kerak yang lebih tebal dan lebih tua serta dipenuhi dengan lebih banyak kawah-kawah kecil.

3. Gempa di Mars

Wahana pendarat InSight milik NASA berhasil merekam data gempa di Mars untuk pertama kali. Pada 6 April 2019 lalu, InSight merekam tremor lemah yang tampaknya berasal dari bagian interior Mars.

Getaran itu direkam oleh instrumen yang disebut Seismic Experiment for Interior Structure (SEIS), sebuah instrumen berbentuk kubah kecil yang ditempatkan di atas permukaan Mars.

Sejak saat itu, SEIS telah merekam lebih dari 100 peristiwa seismik dengan 21 di antaranya kemungkinan besar adalah gempa.

Dengan menganalisis gelombang seismik di Mars, para ilmuwan berharap akan mendapat petunjuk lebih tentang Mars.

4. Pendaratan di asteroid Ryugu

Hayabusa2 ledakan asteroid Ryugu. (twitter/haya2e_jaxa)
Hayabusa2 ledakan asteroid Ryugu. (twitter/haya2e_jaxa)

Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa Hayabusa-2 di asteroid bernama Ryugu pada Februari 2019.

Hayabusa-2 memiliki misi untuk mengambil sampel debu dan tanah dari permukaan asteroid. Wahana antariksa itu dilaporkan telah memulai perjalanannya kembali ke Bumi pada 13 November lalu.

Hayabusa-2 membutuhkan waktu 3,5 tahun untuk sampai ke asteroid Ryugu, tapi perjalanan kembali ke Bumi diperkirakan akan jauh lebih cepat.

Wahana antariksa itu diperkirakan akan melalui Bumi pada Desember 2020 dan menjatuhkan sampel pertama dari asteroid Ryugu di suatu wilayah di gurun Australia selatan.

Selama misinya di sekitar asteroid dalam waktu 17 bulan, Hayabusa-2 telah mengirim gambar pertama yang diambil dari permukaan asteroid dan mendapatkan analisis rinci tentang benda langit serta mengumpulkan tiga sampel tanah, yaitu dua dari permukaan dan satu dari dalam tanah.

5. Citra pertama lubang hitam

Lubang Hitam. (NASA/Event Horizon Telescope collaboration et al.)
Lubang Hitam. (NASA/Event Horizon Telescope collaboration et al.)

Untuk pertama kalinya, para astronom berhasil mendapatkan citra dari lubang hitam.

Dalam sebuah proyek yang disebut Event Horizon Telescope (EHT), proyek tersebut telah dilakukan sejak tahun 2017 yang berfokus meneliti lubang hitam di pusat galaksi untuk mengetahui bagaimana wujud dari lubang hitam itu sendiri dengan mencitrakannya.

Proyek EHT sendiri terdiri dari jaringan teleskop radio global yang tersebar di seluruh Bumi, di mana seluruh teleskop radio tersebut diarahkan menatap Sagitarius A*, sebuah lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bimasakti dan sebuah lubang hitam di galaksi elips M87, yang berjarak sekitar 54 juta tahun cahaya dari Bumi.

Citra milik lubang hitam yang memiliki massa setara dengan 6,5 miliar Matahari itu memang terlihat buram, tetapi menunjukkan bahwa lubang hitam tampak seperti bola gelap yang dikelilingi cincin bercahaya.

Lubang hitam itu resmi disebut sebagai Pwehi. Penamaan ini merupakan hasil kolaborasi para astronom dengan profesor bahasa bernama Larry Kimura yang diambil dari nyanyian kuno Hawaii yang disebut Kumulipo.

Itulah 5 penemuan ilmiah paling mengejutkan sepanjang 2019 yang telah dicapai ilmuwan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB