Menurut BMKG, Tak Ada Anomali Cuaca pada 2020

Puncak musim penghujan 2020 diperkirakan terjadi pada Februari hingga Maret.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 31 Desember 2019 | 20:45 WIB
Logo BMKG. (BMKG)

Logo BMKG. (BMKG)

Hitekno.com - Sudah siap sambut tahun 2020 nanti? Bagimana dengan cuaca yang akan terjadi pada 2020 mendantang? Apakah ada anomali cuaca pada 2020?

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan El Nino diperkirakan akan netral sehingga tidak ada anomali cuaca di 2020.

"Diperkirakan tidak akan terjadi El Nino hingga Juli karena tidak ada indikasi fenomena perbedaan suhu air muka laut Samudera Hindia di Barat Daya Sumatera dan Timur Afrika," kata Dwikorita dalam acara Kaleidoskop Bencana 2019 dan Outlook Bencana 2020 yang diadakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Senin (30/2/2019).

Baca Juga: 4 Gerhana Kembali Terjadi di Indonesia pada 2020, Catat Tanggalnya

Dwikorita mengatakan musim kemarau pada 2019 memang lebih panjang dibandingkan musim kemarau normal karena ada perbedaan signifikan antara suhu muka air laut Samudera Pasifik di Barat Daya Sumatera dan Timur Afrika yang mengakibatkan pembentukan awan hujan menjadi terbatas.

Menurut Dwikorita, diperkirakan curah hujan akan mulai meningkat mulai Januari hingga Maret. Dan puncak musim penghujan 2020 diperkirakan terjadi pada Februari hingga Maret.

Ilustrasi cuaca. (Unsplash/david clarke)
Ilustrasi cuaca. (Unsplash/david clarke)

"Namun, itu tidak akan serentak di seluruh Indonesia tetapi terjadi secara bertahap. Februari hingga Maret bahkan Aceh dan Riau akan mengalami musim kemarau," ujar dia.

Baca Juga: Bakal Terjadi Gerhana Matahari Total Lagi di Indonesia, Catat Tanggalnya!

Sedangkan musim kemarau 2020 diperkirakan akan dimulai pada April hingga Oktober dan tidak serentak terjadi di seluruh Indonesia.

Untuk meminimalkan dampak kekeringan pada musim kemarau. Dwikorita menyarankan agar masyarakat dan pemerintah daerah memaksimalkan kapasitas waduk, embung, dan penyimpanan air lainnya pada puncak musim penghujan yang diperkirakan terjadi pada Februari hingga Maret 2020.

"Maksimalkan puncak musim penghujan untuk mengisi kapasitas waduk, embung, dan penyimpanan air lainnya sebagai cadangan untuk musim kemarau," tutup dia.

Baca Juga: Menakjubkan, BMKG Rilis Gerhana Matahari Cincin Sempurna di Singkawang

Itulah penjelasan BMKG menengai anomali cuaca pada 2020 mendatang. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB