Hitekno.com - Sekelompok ilmuwan dari Cardiff University di Inggris dan Binghamton University di New York baru-baru ini menerbitkan hasil penelitiannya terkait penemuan fosil hutan tertua di dunia yang ada di New York bagian utara.
Hutan tertua di dunia ini ditemukan berada tepat di sebelah barat Sungai Hudson dan berada dekat tambang batu kapur. Diperkirakan hutan ini telah berusia 386 juta tahun.
Dikutip dari CNN, saat ditemukan, fosil hutan tertua di dunia ini berbentuk fosil jaringan akar. Kemungkinan bersama fosil ini merupakan sisa tumbuhnya pohon-pohon raksasa yang membentang hingga wilayah Pennsylvania.
Baca Juga: Antisipasi Hujan Deras, BPPT Mulai Jalankan Operasi Modifikasi Cuaca
Sebelumnya, fosil hutan tertua di dunia ditemukan sekitar 40 kilometer dari pusat penemuan fosil tersebut. Fosil hutan yang baru ditemukan ini lalu diklaim jauh lebih tua 2 hingga 3 juta tahun dari fosil yang ditemukan sebelumnya.
Para ilmuwan percaya jika dulunya saat masih ada, bagian lembah Sungai Hudson menjadi delta sungai. Hal ini yang mengakibatkan ditemukannya fosil hutan tertua lainnya yang dekat dengan daerah tersebut.
Ilmuwan percaya jika hutan tertua di dunia ini merupakan bagian penting dalam sejarah iklim Bumi. Pasalnya, hutan ini mengeluarkan karbon dioksida dari atmosfer dan mengubah komposisi udara di Bumi.
Baca Juga: BMKG: Hujan Disertai Petir dan Angin Berpotensi Muncul di Wilayah Ini
Asal karbon dioksida ini tentu saja dari akar kayu yang tebal dan berumur panjang serta kaya akan karbon.
Lebih lanjut, para ilmuwan percaya jika penemuan ini akan secara jelas memberikan petunjuk dan pemahaman lebih lanjut mengenai bagaimana planet Bumi berubah dari masa ke masa.
Selain itu, penemuan ini juga menjelaskan mengenai bagaimana pohon-pohon di muka Bumi dapat berevolusi dan menurunkan karbon dioksida dari atmosfer.
Baca Juga: Sering Disepelekan, Kepala BMKG Minta Warga Percaya Prakiraan Cuaca
Penelitian lebih lanjut mengenai penemuan mengejutkan ini terus dilakukan. Ilmuwan percaya jika hal ini terus dipelajari, akan membuat pemahaman lebih mendalam mengenai bagaimana pentingnya hutan sebagai paru-paru Bumi.