Awal Tahun 2020, Ikan Purba dari China Ini Dinyatakan Punah

Anak cucu kita sudah tidak bisa melihat ikan purba dari China yang bisa tumbuh hingga 3,6 meter.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 08 Januari 2020 | 08:30 WIB
Ikan todak Cina atau ikan dengan nama ilmiah Psephurus gladius dinyatakan punah oleh ilmuwan. (YouTube/ LT News)

Ikan todak Cina atau ikan dengan nama ilmiah Psephurus gladius dinyatakan punah oleh ilmuwan. (YouTube/ LT News)

Hitekno.com - Awal tahun 2020, sepertinya tidak membawa kabar baik bagi spesies hewan yang terancam punah. Meski beberapa tahun lalu terdaftar sebagai spesies yang terancam punah, ikan purba dari China ini benar-benar dinyatakan telah punah pada awal tahun 2020.

Para ahli di China dan ilmuwan dari IUCN (International Union for Conservation of Nature) telah menyatakan bahwa paddlefish raksasa China, salah satu ikan tawar terbesar di dunia, tak bisa lagi dilihat oleh generasi mendatang.

Melalui penelitian yang diterbitkan di jurnal Science of The Total Environment, para ilmuwan telah sepakat bahwa Psephurus gladius atau ikan todak raksasa dari China sudah punah sepenuhnya.

Baca Juga: Dari Ular hingga Biawak, Warga Menemukan Hewan Liar saat Banjir

Psephurus gladius (dulunya) merupakan spesies endemik dari Sungai Yangtze di mana mereka tak pernah terlihat lagi sejak tahun 2003.

Dalam penelitian terbaru di awal tahun 2020, ilmuwan meyakini bahwa semua ikan todak raksasa China sudah mati antara tahun 2005 hingga tahun 2010.

Grafis ikan purba yang perlahan menghilang di China. (Jurnal Science Direct)
Grafis ikan purba yang perlahan menghilang di China. (Jurnal Science Direct)

Pengamatan dari ilmuwan dalam beberapa tahun terakhir juga tidak menemukan adanya hewan ini sehingga mereka resmi dinyatakan punah.

Baca Juga: Beri Minum Hewan yang Dehidrasi, Pesepeda Ini Bikin Netizen Salut

Sungai Yangtze adalah sungai terpanjang di Asia dan juga sungai terpanjang ketiga di dunia.

Psephurus gladius yang menghuni Sungai Yangtze diketahui punah karena penangkapan ikan berlebihan, adanya pelabuhan sungai, dan polusi yang merajela di sekitar sungai.

Ikan todak raksasa dari China adalah salah satu dari dua ikan purba yang membawa DNA murni dari spesies induknya yang telah berumur 75 juta tahun.

Baca Juga: Ikan Purba Bermata Besar dan Berbentuk Aneh Ini Ditemukan di Norwegia

Psephurus gladius memiliki beberapa sebutan misalnya paddlefish China, giant swordfish China, bahkan dijuluki "Raja Ikan Air Tawar".

Spesimen dari Psephurus gladius atau ikan pedang dari China di Museum of Hydrobiological Sciences, Wuhan Institute of Hydrobiology. (Wikipedia/ Alneth)
Spesimen dari Psephurus gladius atau ikan pedang dari China di Museum of Hydrobiological Sciences, Wuhan Institute of Hydrobiology. (Wikipedia/ Alneth)

Disebut dengan swordfish atau ikan todak karena bentuk mulut hewan ini memanjang seperti pedang.

Rata-rata ikan todak purba dari China bisa mencapai ukuran panjang hingga 3,6 meter dengan bobot 250 kilogram.

Baca Juga: Perut Ikan Purba Belum Merdeka dari Sampah Plastik

Namun berdasarkan catatan sejarah dari tahun 1950-an, penduduk lokal mengklaim telah menemukan ikan todak raksasa sepanjang 7 meter.

Dikutip dari IFLScience, kerja sama antara IUCN dan perkumpulan ilmuwan dari China sudah menyimpulkan bahwa ikan todak raksasa sudah punah sepenuhnya.

"Kami menghormati model evaluasi dan data dari para ahli IUCN. Kami akan berusaha untuk menerimanya meski dengan berat hati," kata Wei Qiwei seorang ilmuwan dari Akademi Ilmu Perikanan Cina, mengatakan kepada SCMP (South China Morning Post).

Ikan purba dari China ini merupakan spesies ketiga yang telah punah dalam beberapa tahun terakhir.

Kepunahan mereka menyusul lumba-lumba Sungai Yangtze, atau baiji (punah tahun 2006), dan spesies ikan shad China (punah pada tahun 2015).

Wakil Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan China, Yu Zhenkang, langsung bertindak tegas dengan memberlakukan larangan penangkapan ikan di bagian hilir Sungai Yangtze.

Larangan penangkapan ikan secara komersial selama 10 tahun ke depan di daerah tersebut diharapkan untuk menjaga spesies asli Sungai Yangtze yang terus menurun.

Punahnya ikan purba dari China, tentunya berdampak signifikan pada keseimbangan ekosistem hewan yang ada pada Sungai Yangtze.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB