Hantam Bumi 790 Ribu Tahun Lalu, Meteor Ini Sebabkan Kawah Terpendam?

Lebih dari seabad, para ilmuwan mencari bukti dari tabrakan keras meteor tersebut.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Sabtu, 11 Januari 2020 | 19:00 WIB
Ilustrasi meteor memasuki atmosfer Bumi (Shutterstock).

Ilustrasi meteor memasuki atmosfer Bumi (Shutterstock).

Hitekno.com - Sebuah meteor menghantam Bumi sekitar 790 ribu tahun lalu dengan kekuatan yang mampu membuat 10 persen permukaan Bumi berubah jadi puing-puing berbatu. Bernama tektie, gumpalan kaca dari batu terestrial yang meleleh ini tersebar dari Indochina ke Antartika Timur dari Samudera Hindia ke Pasifik Barat. 

Selama lebih dari seabad, para ilmuwan mencari bukti dari tabrakan keras meteor tersebut. Tetapi lokasi kawah itu masih belum ditemukan.

Analisis geokimia dan pembacaan gravitasi lokal menyebutkan bahwa kawah itu kemungkinan besar terletak di Laos selatan, di Dataran Tinggi Bolaven. Kawah tersebut diduga tersembunyi di bawah bidang lava vulkanik dingin yang membentang hampir 5 ribu kilometer per segi.

Baca Juga: Bisa Tidur Nyenyak, Ternyata Gini Behind The Scene Kebakaran di Sinetron

Dilansir dari Space.com, kekuatan hantaman meteor tersebut setidaknya akan menciptakan bekas berukuran lebih dari 100 meter. Dataran Tinggi Bolaven disebut memiliki tanda-tanda tersembunyi dari dampak meteor yang lebih tua.

Ilustrasi meteor. (pixabay/AlexAntropov86)
Ilustrasi meteor. (pixabay/AlexAntropov86)

Di sebuah area yang telah dipetakan para ilmuwan di Dataran Tinggi Bolaven tersebut, para ilmuwan menemukan sebagian besar aliran lava yang berusia antara 51 ribu hingga 780 ribu tahun. Rentang usia yang tepat dengan perkirakan meteor jatuh menghantam Bumi.

Berkat pembacaan gravitasi di lebih 400 lokasi berbeda, para ilmuwan menemukan zona bawah permukaan yang kurang padat dan memiliki batuan vulkanik di sekitarnya. Hasil pengukuran memprediksi adanya sebuah kawah memanjang yang terkubur dengan ketebalan 100 meter, lebar 13 kilometer, dan panjang 17 kilometer.

Baca Juga: Pamer Subscribers Hampir 21 Juta, Atta Halilintar Tulis Ini di Unggahannya

Penemuan yang dipublikan secara online pada 30 Desember 2019 di jurnal Proceedings of National Academy of Sciences ini masih terus ditindaklanjuti. Namun, para ilmuwan optimis semua petunjuk tersebut mengisyaratkan tumpukan batu vulkanik di Dataran Tinggi Bolaven mengubur lokasi dampak jatuhnya meteor.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB