Ngeri, Cacing Zombie Ini Bisa Memakan Ikan Paus di Laut Dalam

Video yang viral ini menjadi bukti bahwa terdapat kehidupan unik di gelapnya laut dalam!

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Minggu, 12 Januari 2020 | 08:00 WIB
Cacing osedax yang memakan bangkai ikan paus di laut dalam. (Twitter/ semestasains)

Cacing osedax yang memakan bangkai ikan paus di laut dalam. (Twitter/ semestasains)

Hitekno.com - Sebuah video mengenai kekejaman laut dalam berhasil membuat netizen heboh dan kagum. Akun fanspage Twitter bernama @semestasains membagikan video ketika kumpulan hewan laut dalam termasuk cacing dan gurita sedang memakan ikan paus.

Video yang dibagikan berhasil viral di Twitter setelah mendapatkan lebih dari 9.700 Retweet dan 19 ribu Like.

Sebenarnya akun tersebut membagikan video milik tim ekspedisi Nautilus yang bekerja sama dengan tim ilmuwan dari Ocean Exploration Trust (OET) dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Baca Juga: Digigit Ikan Laut Dalam, Tangan Nelayan Ini Sampai Susah Ditarik Kembali

Video itu diambil pada Oktober 2019 di sekitar dasar laut dalam lepas pantai California, Amerika Serikat.

Wilayah tersebut terkenal sebagai "taman" di salah satu gunung bawah laut terbesar di dunia, Davidson Seamount.

Thread mengenai cacing Osedax yang memakan bangkai ikan paus di dasar laut. (Twitter/ semestasains)
Thread mengenai cacing Osedax yang memakan bangkai ikan paus di dasar laut. (Twitter/ semestasains)

Robot bawah laut yang diterjunkan dari kapal penelitian Nautilus berhasil merekam pemandangan yang cukup langka.

Baca Juga: Tampangnya Sekilas Kocak, Ternyata Ikan Laut Dalam Ini Sangat Mengerikan!

Misi pertama ilmuwan sebenarnya mencari taman bawah laut yang dihuni oleh ribuan gurita betina laut dalam (Muusoctopus robustus).

Tak disangka, selain menemukan ribuan gurita bawah laut, mereka menemukan bangkai paus yang dimakan oleh cacing Osedax.

Pada kedalaman lebih dari 3.200 meter, terdapat cacing Osedax atau dikenal oleh ilmuwan sebagai (zombie worm) atau cacing zombie.

Baca Juga: 7 Penampakan Ikan Laut Dalam yang Menyeramkan, Bikin Meriding Melihatnya

Mereka suka memakan bangkai ikan besar atau predator laut yang jatuh di dasar laut dalam.

Dikutip dari Science Alert, para ilmuwan meyakini bahwa spesies paus yang menjadi hidangan sekelompok cacing zombie itu merupakan paus abu-abu atau paus minke.

Baca Juga: Ditemukan Ikan Naga Laut Dalam, Wujudnya Menyeramkan!

Dalam video, cacing zombie atau cacing Osedax merupakan hewan kemerahan dan kecoklatan yang menempel pada tulang paus. Sementara hewan lain yang ikut memakan bangkai paus termasuk gurita, belut laut dalam, dan spesies ikan laut dalam lainnya.

Paus yang berukuran sekitar 4 hingga 5 meter akan habis jaringan lunaknya pada waktu kira-kira setahun oleh para "pemulung" laut dalam.

Detritus organik akan meresap ke dalam sedimen dasar laut, menyediakan makanan untuk makhluk penggali seperti kerang dan cacing zombie.

Dalam tahap tersebut, maka makhluk pengurai bisa memakan bangkai paus dalam waktu dua tahun.

Kemudian bakteri akan merasuk dan memecah lipid dalam tulang di luar jangkauan cacing Osedax.

Proses bakteri memecah tulang paus hingga menghasilkan belerang bisa memakan waktu hingga satu dekade.

Cacing Osedax memiliki mulut 2 milimeter dengan panjang kira-kira 4 sentimeter yang berguna untuk mengurai tulang paus yang jatuh di laut dalam.

Video mengenai cacing zombie atau cacing Osedax yang memakan bangkai paus ini membuktikan bahwa di laut dalam tersimpan beberapa kehidupan unik meski cahaya tak mampu menembusnya.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB