Heboh Pergerakan Lempeng Picu Gunung Meletus di Sulawesi, Ini Bantahan BMKG

Sampai dengan saat ini gempa bumi belum bisa diprediksi kapan akan terjadi, lokasi persisnya di mana, serta kekuatan magnitudonya berapa.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 14 Januari 2020 | 13:00 WIB
Logo BMKG. (BMKG)

Logo BMKG. (BMKG)

Hitekno.com - Sempat heboh kabar adanya pergerakan lempengan yang berpotensi membuat gunung api aktif di laut Sulawesi. Kabar ini langsung dibantah oleh BMKG.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Winangun, Sulawesi Utara, Edward Mengko memberikan klarifikasi terkait beredarnya informasi di media sosial terjadinya pergerakan lempeng dan berpotensi mengaktifkan gunung api di wilayah Laut Sulawesi dan Sangihe serta garis sesar antara Bitung dan Halmahera yang dikhawatirkan memicu gempa.

"Sampai dengan saat ini gempa bumi belum bisa diprediksi kapan akan terjadi, lokasi persisnya di mana, serta kekuatan magnitudonya berapa," jelas Edward kepada Antara di Manado, Senin (13/1/2020).

Baca Juga: BMKG Minta Warga Jabodetabek Waspada Hujan Lebat hingga 18 Januari 2020

Wilayah perairan Laut Sulawesi dan Sangihe serta wilayah perairan antara Sulawesi Utara dan Halmahera adalah lokasi dengan tingkat aktivitas dan mekanisme kegempaan tinggi dan kompleks.

Edward menambahkan, berdasarkan sejarah, kejadian gempa bumi di wilayah ini terjadi akibat sebagian besar aktivitas sesar aktif di lempeng Laut Maluku, serta akibat subduksi lempeng laut Maluku (perairan antara Sulawesi Utara dan Maluku Utara, memanjang ke Utara sampai ke wilayah Sitaro, Sangihe, dan Talaud).

Selanjutnya, aktivitas subduksi lempeng laut Sulawesi (North Sulawesi Megathrust) yang mensubduksi dengan utara Pulau Sulawesi, dan aktivitas sesar atau patahan lokal.

Baca Juga: Penjelasan BMKG Mengenai Erupsi Gunung Api yang Disertai Petir

Dari situasi sumber dan mekanisme kejadian gempa bumi ini, maka dapat dikatakan wilayah Sulawesi Utara adalah wilayah dengan aktivitas seismik yang tinggi, karena aktif secara tektonik, dan oleh karenanya sering terjadi gempa bumi.

Gunung Karangetang Erupsi. (Foto: Humas BNPB)
Gunung Karangetang Erupsi. (Foto: Humas BNPB)

"Seperti yang selama ini kita, orang-orang sebelum kita, dan beberapa generasi sebelumnya bahkan sebelumnya lagi (nenek moyang kita) telah mengalaminya," ujarnya.

Kejadian gempa bumi yang terjadi di wilayah rawan gempa bumi ini, bukanlah hal yang aneh karena gempa bumi adalah mekanisme alami bumi untuk melepaskan energi tekanan yang terakumulasi akibat adanya aktivitas pergeseran lempeng tektonik.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Wilayah Mana Saja?

Konsekuensi dari letak lokasi di wilayah subduksi lempeng tektonik ini, menyebabkan banyak terdapat gunung api di darat dan di laut.

Termasuk beberapa gunung api bawah laut yang sudah diketahui saat ini seperti Mahangetang dan lainnya di Kawio Barat, keduanya di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Lebih lanjut Edward mengajak masyarakat yang tinggal di wilayah dengan aktivitas kegempaan tinggi untuk tidak mudah panik dan resah, tapi bersiaga mempersiapkan langkah mitigasi untuk mengantisipasi bencana gempa.

Baca Juga: Heboh Fenomena Ikan Lompat ke Darat di Gorontalo, Ini Penjelasan BMKG

Langkah mitigasi bisa dimulai dari menghindari membangun bangunan di wilayah rawan longsor akibat gempa atau rawan semburan erupsi gunung api; membangun rumah dan bangunan tahan gempa bumi; melatih secara rutin kesiapsiagaan pada saat terjadi gempa bumi; serta mempersiapkan dan melatih secara rutin jalur-jalur evakuasi. 

Itulah bantahan BMKG pada kabar pergerakan lempengan yang berpotensi membuat gunung api aktif di laut Sulawesi. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB